Kemenag Kota Pekanbaru Beri Bimbingan Perkawinan Usia Nikah di Universitas Riau

Selasa, 6 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H Suhardi Hasan. S.Ag.MA (Foto: Istimewa)

H Suhardi Hasan. S.Ag.MA (Foto: Istimewa)

Kementerian Agama (Kemenag) hadir di Indonesia Marketing Festival 2024 Riau dengan menyoroti isu penting mengenai pernikahan dini dan memberikan solusi untuk membangun keluarga yang harmonis.

DARA | Acara yang digelar oleh MarkPlus Islamic dan Kementerian Agama ini dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa di Universitas Riau pada Senin, 5 Agustus 2024, mengikuti sesi Transformasi Kemenag yaitu Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA).

Revitalisasi KUA melalui Bimbingan Perkawinan seperti pengenalan fondasi keluarga sakinah dan fikih perkawinan, memenuhi kebutuhan keluarga, mengelola dinamika kehidupan rumah tangga, menjaga kesehatan reproduksi, mencetak generasi berkualitas (pencegahan stunting).

Dalam sesi khusus ini, Dr H Suhardi Behrouz, MA selaku Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bukit Raya dan H Suhardi Hasan, S.Ag.MA, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Pekanbaru memberikan paparan mendalam mengenai akar permasalahan, dampak, dan upaya pencegahan pernikahan dini, serta bimbingan pernikahan bagi para calon menurut nilai-nilai dalam agama Islam.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pernikahan adalah ikatan suci yang bertujuan membentuk keluarga yang bahagia. Namun, sayangnya masih banyak anak-anak dan remaja di Indonesia yang menikah di bawah usia 19 tahun.

Pernikahan dini ini membawa sejumlah dampak negatif, baik bagi individu maupun masyarakat secara luas.

Dalam paparannya, Dr H Suhardi Behrouz, S.Ag.MA, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bukit Raya, mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap tingginya angka pernikahan dini di Indonesia.

Ia menjelaskan pernikahan di usia dini memiliki dampak negatif yang sangat signifikan, baik bagi individu maupun masyarakat secara luas.

“Pernikahan dini bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga masalah sosial yang kompleks,” ujar Dr Suhardi.

“Anak-anak yang menikah dini cenderung mengalami kesulitan dalam melanjutkan pendidikan, memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi, serta rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga,” imbuhnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, selasa (6/8/2024).

Menurut Kementerian PPPA, angka pernikahan dini di Indonesia sebesar 6,9% di tahun 2023. Hal ini merupakan perbaikan dari tahun 2021 (9,3%) dan 2022 (8,6%).

Tingginya perceraian tersebut dipicu oleh kondisi pasangan suami istri yang tidak memiliki bekal pengetahuan
yang cukup untuk memahami makna perkawinannya dengan segala permasalahannya, sehingga rentan terjadinya konflik dan dengan mudah mengambil keputusan untuk bercerai.

Untuk mengatasi permasalahan pernikahan dini dan membangun keluarga yang sehat, Kemenag Kota Pekanbaru terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bimbingan perkawinan.

H Suhardi Hasan, S.Ag.MA, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Pekanbaru, menjelaskan bimbingan perkawinan tidak hanya sekedar memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk membangun keluarga yang bahagia.

“Melalui program Pusaka Sakinah menurut BIMAS ISLAM, kami memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif kepada calon pengantin,” ujar H Suhardi Hasan.

“Mulai dari literasi keuangan, komunikasi efektif, hingga resolusi konflik,” imbuhnya.

Kemenag Riau berkomitmen untuk terus melakukan transformasi layanan agar semakin dekat dengan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat peran KUA sebagai pusat layanan masyarakat. KUA tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang mengurus administrasi pernikahan, tetapi juga sebagai tempat konsultasi dan pendampingan bagi keluarga.

Dalam upaya mencegah pernikahan dini dan membangun keluarga yang harmonis, Kemenag Riau juga melakukan berbagai inovasi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Kemenag Riau berharap upaya-upaya yang telah dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan semakin banyaknya keluarga yang berkualitas, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan cita-cita sebagai negara yang maju dan sejahtera.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:53 WIB

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 12:48 WIB

TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB