Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus mensosialisasikan Gerakan transisi PAUD-SD menyenangkan sesuai dengan Episode 24 Merdeka Belajar.
DARA | Di Kabupaten Garut, sosialisasi transisi PAUD-SD dilaksanakan pada para guru dan tenaga lembaga satuan pendidikan, berikut perwakilan orang tua siswa.
Sosialisasi berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni Garut, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jumat (23/6/2023).
Hadir sejumlah pembicara, mulai dari Kemendikbud Ristek hingga Anggota DPR RI.
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama Kemendikbud Ristek, Sediono, mengatakan, transisi PAUD ke SD yang menyenangkan harus didukung satu gerakan antara tenaga pendidik dengan seluruh stakeholder di daerah.
Ia berharap, dengan gerakan bersama tersebut dapat menghasilkan suatu policy (kebijakan) yang bisa membangun suatu program holistik integratif, sehingga dapat menjadikan PAUD dan SD kelas awal menjadi satu pondasi yang kokoh.
Menurut Sediono, kokohnya pondasi pada pendidikan tingkat awal itu bertujuan untuk menunjang talenta anak-anak sejak dini. Ia menyebutkan, nantinya akan ada satu diferensiasi dalam memberikan layanan pendidikan kepada anak usia dini.
“Karena layanan pendidikan kepada anak usia dini harus terpadu antara komponen yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menyebutkan sosialisasi yang digelar ini bertujuan juga untuk meningkatkan kapasitas pendidik di lingkungan pendidilan anak usia dini.
Selain pendidik, lanjut Ferdiansyah, kegiatan tersebut juga memiliki sasaran lain, yaitu meningkatkan kepedulian para orang tua murid terhadap dunia pendidikan anak mereka sejak awal.
Ia menilai, jika pendidikan di keluarga itu sangat penting karena akan berdampak pada setiap karakter anak.
“Jadi pendidikan yang diberikan oleh keluarga, akan diperkuat di sekolah. Contoh, makan sendiri, mandi sendiri, sampai berpakaian sendiri untuk anak antara usia 4 hingga 5 tahun. Tinggal kita awasi, apa yang dilakukan itu sudah baik dan benar,” katanya.
Ferdiansyah berharap, melalui sosialisasi yang dilaksanakan Direktorat Guru PAUD dan Dikmas Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Ristek ini, kapasitas pengajaran saat ini bagi setiap guru dalam mendidik murid sesuai dengan tingkatan dan jenisnya dapat diketahui langsung. Pasalnya, hasil pengetahuan kapasitas pengajar ini akan ia bawa ke dalam sebuah rapat bersama Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Selain itu, tambah Ferdiansyah, pihaknya juga akan menanyakan langsung ke para guru untuk tahu perbandingan siswa itu berapa, satu guru bisa menangani berapa siswa, khusus TK misalnya berapa, TPA berapa siswa, dan PAUD berapa siswa.
“Jadi, hasilnya nanti akan digunakan untuk menghitung kebutuhan guru, sehingga tidak ada lagi istilah kelebihan guru, kekurangan guru,” katanya.
Editor: denkur