Kabupaten Manggarai Barat menjadi salah satu kota di Nusa Tenggara Timur dengan kematian kumulatif dan zonasi risiko yang tinggi dalam kasus Covid-19.
DARA – Dalam sebulan terakhir, angka kasus Covid-19 di wilayah ini mengalami kenaikan tiga kali lipat menjadi 3.399 kasus. Namun, ketersediaan vaksin sejak awal Agustus cukup minim.
Di sisi lain, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mencatat rata-rata timbulan sampah di kota Labuan Bajo mencapai 112,4 m3/hari atau setara dengan 13 ton/hari dimana diantaranya adalah sampah plastik, sehingga untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai Premium Tourism Destination di Indonesia diperlukan usaha untuk mewujudkan pengelolaan sampah plastik yang sirkular.
Danone Indonesia bekerjasama dengan Kemenparekraf, BPOLBF, dan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat gencarkan percepatan vaksinasi dan pelestarian lingkungan untuk optimalkan Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno hari ini meninjau secara virtual acara ‘Baku Bantu Bangkitkan Kembali Wisata Labuan Bajo’ sekaligus menandatangani prasasti “Sustainable Ware House”.
Dalam sambutannya, Sandiaga Uno mengatakan, destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif merupakan komponen utama dalam sektor parekraf, sehingga harus dibekali dengan aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) serta sumber daya manusianya harus diperkuat dengan vaksinasi.
“Kami sangat mengapresiasi pihak swasta dalam hal ini Danone Indonesia yang memberikan dukungan berkelanjutan dalam membantu upaya pemulihan ekonomi nasional terutama pada sektor pariwisata dan UMKM Ekonomi Kreatif,” ujar Sandiaga Uno.
Sinergitas pembentukan kekebalan komunal dan pengelolaan sampah yang komprehensif dan terintegrasi menjadi daya tarik lebih bagi perkembangan pariwisata di Indonesia serta memberikan dampak kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
“Kami berharap semakin banyak pihak yang turut serta berkolaborasi untuk memberikan kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi melalui bidang pariwisata dan juga lingkungan,” kata Sandiaga.
Peninjauan juga dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Vinsensius Jemadu, Bupati Manggarai Barat Edi Edistasius, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina dan Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo.
Program ‘Baku Bantu Bangkitkan Kembali Wisata Labuan Bajo’ merupakan wujud dukungan Danone Indonesia kepada Kementerian Parekraf, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores meliputi tiga program utama, yaitu Beach Clean Up, Penyelenggaraan Sentra Vaksinasi bagi sekitar 4.000 masyarakat dan pelaku parekraf di Labuan Bajo, dan Pembangunan Sustainable Ware House di Kampung Mbrata, Desa Macang Tanggar.
Program ini merupakan rangkaian upaya pemulihan kesehatan masyarakat dan mendukung terciptanya pariwisata Labuan Bajo yang lestari.
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, inisiatif sentra vaksinasi dan Beach Clean Up di Labuan Bajo merupakan aksi nyata mendukung tujuan pemerintah untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas yang menerapkan prinsip CHSE.
“Selain itu, kami juga membangun Sustainable Warehouse di Kampung Mbrata, Desa Mracang Tanggar sebagai ekosistem pengelolaan sampah melalui penerapan ekonomi sirkular sebagai usaha untuk mendukung kelestarian dan pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect,” ujarnya.
Program ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah untuk mengurangi 70% sampah plastik di lautan pada tahun 2025.
“Hal ini juga sejalan dengan visi kami “One Planet, One Health” dimana kami percaya bahwa kesehatan manusia dan kesehatan bumi merupakan hal yang saling berkaitan,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan, Labuan Bajo merupakan pintu gerbang wisata di NTT.
“Untuk itu menjadi kewajiban kita bersama untuk memastikan masyarakat dan wisatawan merasa aman dan nyaman memasuki kawasan NTT. Tiga pilar yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia, yaitu: environmental sustainability, tourist service infrastructure, serta health and hygiene.
Sampah di Labuan Bajo menjadi salah satu isu serius dalam kepariwisataan. Di sisi lain, upaya akselerasi vaksinasi untuk membentuk herd immunity warga di sekitar destinasi wisata perlu dioptimalkan agar menciptakan rasa aman baik bagi wisatawan maupun warga itu sendiri.
Kedua permasalahan tersebut perlu diselesaikan secara bersama-sama melalui inovasi serta kolaborasi untuk menunjang ekosistem pariwisata Labuan Bajo yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Sampai hari ini Labuan Bajo menjadi brand utama pariwisata yang sekaligus akan membawa persebaran wisatawan ke berbagai destinasi yang ada di Flores dan sekitarnya.
“Pemerintah Manggarai Barat terus mengisi peran pembangunan dan perbaikan berbagai fasilitas pendukung untuk mengubah Labuan Bajo menuju kawasan wisata berkelas premium dengan dukungan dari pemerintah pusat dan pihak swasta.”
Tahun ini menjadi tahun pemulihan pariwisata Labuan Bajo. “Kami menargetkan pada bulan November tahun 2021, warga Manggarai Barat sudah tervaksin 100%. Untuk itu kami berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesiapan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium, sehingga setelah pandemi berakhir, wisatawan memasukkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang wajib dikunjungi,” ujar Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
Sejak awal pandemi, Danone Indonesia melalui kemitraan dengan pemerintah, pihak swasta, rumah sakit, serta instansi lain telah memfasilitasi 77 sentra vaksinasi di 15 kota besar di Indonesia termasuk di kawasan wisata super prioritas.
Dalam segi lingkungan, Danone Indonesia melalui AQUA telah mengumpulan 54 ton PET botol sejak 2018. Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan sampah plastik, Danone-AQUA bersama dengan Kole Project – sebuah lembaga swadaya masyarakat di Labuan Bajo, membangun sustainable warehouse dimana fasilitas baru ini akan memiliki kapasitas untuk mengumpulkan 15 ton sampah botol plastik setiap bulannya.
“Fasilitas baru ini akan berlokasi di Desa Mbrata, Kab. Manggarai Barat Labuan Bajo. Diharapkan dengan adanya sustainable warehouse atau tempat pengumpulan sampah yang terintegrasi ini akan mampu untuk mengatasi timbunan sampah khususnya sampah plastik di wilayah Labuan Bajo,” tutup Karyanto.***
Editor: denkur