Lalu, seperti apa sebenarnya penyakit menular seksual dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasan berikut ini.
DARA– Penyakit menular seksual atau PMS ini biasa ditularkan saat berhubungan intim dengan orang yang terinfeksi. Penyebaran penyakit menular ini bisa melalui sperma, darah, maupun cairan tubuh lainnya. Biasanya area yang tejangkit infeksi menular ini meliputi mulut, vagina, anus, hingga penis.
Jika sering berganti-ganti pasangan saat berhubungan intim dan tidak menggunakan pengaman seperti kondom, Anda akan rentan tertular oleh penyakit menular seksual ini. Penyakit ini biasanya juga ditandai dengan adanya ruam, keputihan, maupun kulit di area organ intim yang melepuh. Jika Anda mengalaminya, sebaiknya segera konsultasi dokter online gratis agar kondisi tersebut segera teratasi.
Meskipun demikian, penyakit menular seksual ini juga bisa ditularkan dengan cara lain selain berhubungan intim, lho. Penyakit ini bisa saja ditularkan melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang yang tidak steril, bahkan diturunkan oleh Ibu kepada anak saat melahirkan.
Lalu, seperti apa sebenarnya penyakit menular seksual dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasan berikut ini.
Macam-macam penyakit menular seksual
Terdapat berbagai macam jenis penyakit menular seksual. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Herpes Genitalis
Herpes genitalis atau herpes genital timbul akibat disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Penyakit ini ditandai dengan adanya luka lepuh pada area kelamin wanita ataupun pria. Namun, terkadang penyakit ini juga sering tidak disadari keberadaannya karena gejala yang tidak timbul.
Penyakit ini terjadi akibat kontak langsung saat berhubungan intim dengan penderita herpes genitalis. Dikarenakan penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala, ada baiknya untuk rutin memeriksakan kesehatan organ intim terutama jika Anda aktif dalam berhubungan seksual.
2. Chancroid
Chancroid mungkin merupakan nama penyakit menular seksual yang masih asing di telinga Anda. Penyakit ini dapat menyebabkan timbulnya luka terbuka pada alat kelamin dan sekitarnya. Bakteri Haemophilus ducreyi (H. ducreyi) merupakan penyebab dari penyakit Chancroid.
Luka terbuka akibat chancroid ini dapat mengeluarkan darah atau cairan yang membuat bakteri H. ducreyi dapat tersebar kepada orang lain yang memiliki kontak langsung dengan luka tersebut. Penyakit ini sangat menular, namun, dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi obat-obatan hingga tindakan operasi.
3. Sifilis
Sifilis memiliki nama lain, yaitu “Raja Singa” yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penderita Sifilis awalnya akan memiliki luka yang tidak sakit pada area kelamin, mulut, maupun dubur. Luka ini seringkali tidak disadari oleh penderita. Padahal, pada tahap ini, penyakit sifilis tersebut sudah dapat ditularkan ke orang lain.
4. HIV/AIDS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular seksual yang paling umum terjadi, khususnya di Indonesia. HIV atau human immunodeficiency virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi sel CD4. Daya tahan tubuh akan menurun seiring dengan hancurnya sel CD4 akibat virus HIV tersebut.
Sedangkan AIDS sendiri merupakan stadium akhir dari infeksi HIV. Penderita yang sudah pada stadium akhir ini berarti sudah sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melawan infeksi di dalam tubuh.
HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh penderita seperti, darah, cairan vagina, ASI, sperma, dan cairan anus. HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air liur, maupun sentuhan fisik dengan penderita.
5. Klamidia
Klamidia atau Chlamydia merupakan salah satu penyakit yang juga disebabkan oleh bakteri. Klamidia yang tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko kemandulan, terutama bagi wanita.
Penularan penyakit ini bisa terjadi dengan kontak langsung dengan cairan yang dihasilkan oleh organ kelamin. Penyakit ini tidak hanya dapat menyerang organ intim, namun juga dapat menyerang dubur, tenggorokan, dan mata.
6. Gonore
Penyakti Gonore atau kencing nanah ini dapat dialami oleh pria maupun wanita. Namun, umumnya penyakit ini diderita oleh pria. Tidak hanya pada alat kelamin, penyakit ini juga dapat terjadi pada anus dan tenggorokan.
Pada wanita, penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti radang panggul. Sedangkan untuk pria, penyakit ini dapat mengakibatkan epididimitis.
7. Kutu kemaluan
Tahukah Anda bahwa kutu tidak hanya terdapat di kepala manusia, namun juga di kemaluan Anda?
Sama seperti kutu yang terdapat di kepala manusia, kutu kemaluam juga menghisap darah melalui kulit dan menimbulkan rasa gatal. Bedanya kutu kemaluan dengan kutu yang berada di kepala yaitu, ukurannya yang lebih kecil.
Dengan ukuran yang lebih kecil tersebut, kutu ini dapat bertahan pada rambut kemaluan yang cenderung bertekstur kasar dan tebal. Selain melalui hubungan seksual, kutu ini juga dapat menular melalui barang-barang yang terkontaminasi seperti handuk, seprai, selimut, dan pakaian.
8. Trikomoniasis
Penyakit Trikomoniasis disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis. Umumnya, penyakit ini tidak menimbulkam gejala. Gejala dari Trikomoniasis ini bisa muncul saat beberapa hari setelah terinfeksi.
Biasanya penderita akan merasakan nyeri saat berhubungan seksual atau saat buang air kecil. Trikomoniasis yang tidak segera ditangani pada ibu hamil bisa menyebabkan bayi terlahir prematur. Penyakit ini juga bisa tertular ke bayi saat proses persalinan.
9. Infkesi HPV
HPV atau human papillomavirus merupakan virus yang menginfeksi permukaan kulit. Tidak hanya itu, virus ini juga berpotensi menyebabkan kanker serviks. Saat terjangkit infeksi ini, maka akan tumbuh kutil pada kulit di area tubuh seperti, lengan, mulut, dan area kelamin.
Penularan virus ini terjadi saat adanya kontak langsung atau berhubungan seksual dengan penderita. Walaupun dikatakan tidak berbahaya, diperkirakan 70% kasus kanker serviks terjadi akibat infeksi virus ini.
10. Hepatitis B dan C
Siapa yang menyangka bahwa hepatitis juga dapat ditularkan melalui berhubungan seksual.
Hepatitis memiliki berbagai jenis yang meliputi Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis B dan C merupakan penyakit yang cukup berbahaya karena tidak menimbulkan gejala. Kedua jenis hepatitis ini dapat ditularkan melalui darah, air mani, dan berhubungan intim.
Cara mengobati
Penyakit menular seksual atau PMS ini dapat diobati sesuai dengan jenisnya dan tingkat keparahannya. Umumnya dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasinya. Pada kasus tertentu, dokter juga dapat merekomendasikan adanya pembedahan untuk mengobati penyakit menular tersebut.
Itulah penjelasan mengenai penyakit menular seksual yang harus Anda waspadai. Pastikan untuk selalu memeriksakan kesehatan organ intim agar terhindar dari penyakit tersebut.
Lalu, seperti apa sebenarnya penyakit menular seksual dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasan berikut ini.
Editor: Maji