DARA | JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, mengajak tokoh masyarakat dan tokoh agama memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pengurangan risiko bencana.
Menurut Doni, dengan pelibatan semua komponen, semua masyarakat dapat mengetahui dan semakin menyadari untuk mengurangi risiko bencana. Jadi harus ada sebuah kepedulian.
Tidak hanya pada tingkat pemerintah provinsi kabupaten/kota melainkan sampai ke tingkat desa. Kita berharap kepala desa, kepala kampung, lurah memiliki pengetahuan risiko bencana saat ini,” kata Doni di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, menjelang akhir perkan kemarin.
Dalam press release BNP, dia mencontohkan beberapa tokoh setempat tidak mengetahui bahwa kawasan selatan Sukabumi merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami. Seluruh tokoh masyarakat, terutama ulama, seminggu sekali saat kotbah atau pengajian, bisa menyisipkan 2 – 3 menit, perhatian kepada alam.
“Kita peduli alam, alam merawat kita. BNPB akan bangun emosi masyarakat agar setiap saat mereka memiliki kepedulian,” ujarnya.
Misalnya, lanjut dia, pada musim hujan, waspada terhadap banjir dan tanah lognsor. Kemudian menjelang musim kemarau, dengan kebakaran hutan.
“Dan beberapa tempat yang telah diberikan analisis oleh sejumlah pakar, itu juga harus kita antisipasi dan bagamana masyarakat kita bisa lebih siap,” kata Doni.
Menurut dia, mencegah jauh lebih mudah dari pada penanganan. “Pencegahan jauh lebih murah dan mudah dari pada saat melakukan penanganan.”
Saat meninjau desa yang tertimpa longsor pada 31 Desember 2018 lalu itu, Doni yang didampingi Kepala BMKG dan PVMBG, serta pejabat kementerian/lembaga, menuturkan, masyarakat yang tinggal di wilayah dengan kemiringan 30 derajat tersebut perlu memperhatikan tanaman yang mereka tanam.***