Menurut Ruli, masakah amburuknya sekolah itu sudah dibahas di rapat koordinasi di level Aspemkesra Kabupaten Bandung.
DARA – Pascaambruknya dua ruang kelas dan gudang SDN Rancanilem, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Minggu (29/5/2022) pagi pukul 06.30 WIB, jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) langsung meninjau lokasi kejadian.
“Selain dari kita (Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung), peninjauan juga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Pak Camat Rancaekek dan jajaran Forkopimcam Rancaekek juga hadir di lokasi sekolah tersebut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H. Ruli Hadiana ketika dihubungi wartawan, Senin (30/5/2022) sore.
Menurut Ruli, masakah amburuknya sekolah itu sudah dibahas di rapat koordinasi di level Aspemkesra Kabupaten Bandung.
“Karena sudah saya sampaikan, kaitan masalah rehab sekolah yang ambruk itu bisa dilakukan oleh Disdik. Tetapi dianggaran murni memerlukan waktu. Karena ini saya sampaikan sifatnya mendesak, apalagi kaitan dengan menghadapi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru),” kata Ruli.
Ruli memohon kepada pihak BPBD untuk menindaklanjuti kaitan anggaranya, yaitu melalui BTT (Belanja Tidak Terduga). Karena mengingat situasi dan kondisi pasca-ambruknya SDN Rancanilem tersebut tidak bisa dihindari.
“Besok (Selasa, 31/5/2022) akan dibahas dalam rapat. Mudah-mudahan besok ada hasilnya. Saya memaksa tetap penggunaan anggaran rehab sekolah dari BTT, untuk pembangunan kembali sekolah tersebut. Mudah-mudahan ada aturannya,” kata Ruli.
Kepala Disdik Kabupaten Bandung memastikan ruang belajar SDN Rancanilem yang ambruk tersebut masuk dalam prioritas pembangunan tahun ini.
“Ya, diprioritaskan tahun ini. Kalau dari BTT, diprioritaskan tahun sekarang. Sebenarnya kalau dari Dinas Pendidikan juga bisa, tapi tidak bisa bulan sekarang, entah itu bulan Juni atau Juli 2022. Sedangkan kebutuhannya mendesak. Jadi kita akan coba supaya ini keluar dari anggaran BTT,” ucap Ruli.
Pascaambruknya bangunan SDN Rancanilem, Ruli pun memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa tidak akan terganggu karena memanfaatkan ruang kelas yang ada.
“Kita dengan kepala sekolah untuk merekayasa dan memanfaatkan ruang kelas yang ada. Insya Allah, kegiatan KBM tidak akan terhambat. Bagaimana pun kegiatan belajar mengajar dilaksanakan tanpa harus keluar dari lingkungan sekolah tersebut. Kita juga menunggu laporan dan perkembangan dari kepala sekolah,” katanya.
Lebih lanjut Ruli mengungkapkan setelah melaksanakan pertemuan dengan Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, berkaitan dengan pendataan atau inventarisasi sekolah-sekolah di Kabupaten Bandung.
“Mulai dari sekolah PAUD, TK, SD, dan SMP. Termasuk SMA yang menjadi bahan pertimbangan kita, walaupun itu kewenangannya Gubernur,” katanya.
Menurutnya, dengan dilaksanaknnya program pendataan semua sekolah itu akan diketahui tahun berapa sekolah itu dibangun.
“Nanti bisa diketahui dan kelihatan status tanahnya, dan lainnya. Ketika ada program pembangunan atau rehab, kita bisa menganalisa proposal yang diajukan. Kita juga akan meminta perkembangan setiap satu tahun sekali atau para kepala sekolah melaporkan perkembangan fisik bangunan atau hal lainnya kepada kita. Dengan cara itu bisa terjaga. Jangan sampai kejadian di Rancaekek itu,” katanya.
Editor: Maji