DARA | CIANJUR — Polres Cianjur, Jawa Barat belum dapat merekomendasikan penggunaan ruas jalur Puncak, Cianjur bagi kendaraan besar pada saat pelaksanaan arus mudik Lebaran 2019.
Pengendara dari Cianjur terutama kendaraan besar sebisa mungkin tidak melewati jalur puncak. Seperti yang diketahui, jalur penghubung menuju Bogor dan sekitarnya itu baru rampung diperbaiki usai amblas pada awal 2018 lalu.
Kondisi itu, akibat belum adanya keterangan resmi dari Kementerian PUPR terkait penggunaan ruas jalur Puncak, pasca selesainya pembangunan pelebaran jalan di lokasi longsor Puncak Pass, Cianjur. “Untuk penggunaan ruas jalur Puncak, Cipanas kita masih menunggu rekomendasi resmi dari kementerian PUPR. Karena itu bukan kewenangan kita,” kata Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah, kepada dara.co.id, Minggu (26/5/2019).
Meskipun begitu, lanjut Soliyah, Polres Cianjur tetap mengantisipasi terjadinya lonjakan kendaraan yang melintas di wilayah itu saat mudik mendatang. Pihaknya menyiapkan sejumlah jalur alternatif mulai di ruas Jalur Puncak, Cipanas, hingga perbatasan Cianjur dengan Kabupaten Bandung Barat.
“Untuk ruas jalur alternatif dari arah Puncak Bogor menuju Cianjur, disediakan ruas jalan Hanjawar sampai dengan Pacet dan untuk jalur alternatif dari arah Bandung menuju Cianjur, khususnya untuk mengurangi kemacetan di Pasar Ciranjang, petugas menyiapkan ruas jalan alternatif Sukaluyu. Kendaraan akan dialirkan ke ruas jalan itu dan keluar ditengah Kota Cianjur,” ujarnya.
Selain jalur alternatif itu, petugas juga menyiapkan jalur alternatif melalui Sukabumi dan Jonggol. Tak hanya itu, petugas juga meminta pengendara agar memperhatikan sejumlah titik rawan macet yang ada sepanjang jalur mudik Cianjur.
Sejumlah titik rawan macet itu, di antaranya Pasar Cipanas, Pasar Ciranjang, Pintu Kereta Api Cipeuyeum, Pasar Warungkondang, dan Pasar Gekbrong. “Untuk mengatasi kepadatan di titik-titik rawan macet itu, Polres Cianjur menyiapkan tim pengurai kemacetan yang akan bekerja secara mobile,” ujarnya.
Dengan demikian, Soliyah, berharap arus kendaraan dapat diurai sehingga tidak menumpuk di satu titik. Selain itu, petugas juga mengantisipasi dioperasikannya kereta api rute Ciranjang-Sukabumi. Hal itu akan berdampak pada kelancaran lalul lintas karena akan ada 12 kali buka tutup palang pintu.
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan