Keraton Agung Sejagat, Polda Telusuri Kerajaan Apa Itu?

Selasa, 14 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: facebook/suara.com

Foto: facebook/suara.com

Berdirinya Kerajaan Agung Sejagat terus menuai polemik. Polda Jawa Tengah pun menerjunkan personilnya untuk mendalami latar belakang pendirian kerajaan baru itu.


DARA | JATENG – Apa motif pendirian Kerajaan Agung Sejagat? Sejumlah personil kepolisian diterjunkan mendatangi keraton yang berada di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah itu.

Jajaran intelijen dan reserse kriminal umum diterjunkan untuk mengumpulkan data-data. Selain terkait profilnya juga aspek legalitasnya, termasuk aspek sosial, kultur dan sejarahnya.

“Negara kita adalah negara hukum. Pertama-tama kita akan mempelajari aspek legalitas,” ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel di Semarang, (14/1/2020).

Kerajaan Agung Sejagat muncul dan mendeklarasikan pendiriannya dalam acara Wilujengan dan Kirab Budaya, Jumat hingga Minggu (10-12/1/2020).

Kerajaan Agung Sejagat, dipimpin Totok Santosa Hadiningrat yang dijuluki Sinuwun dan istrinya bernama Dyah Gitarja yang dipanggil Kanjeng Ratu.

Jumlah pengikutnya dikabar sudah mencapai 450 orang.

Menurut Penasihat Kerajaan Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat, seperti ditulis suara.com, Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat, tapi bentuk kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018.

Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka tahun 1518.

Joyodiningrat menyampaikan dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan Barat mengontrol dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II dan kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.***

Editor: denkur | Sumber: suara.com

Berita Terkait

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Atasi Kebocoran Pipa BBM
Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolri Ajak Masyarakat Jadi Pemilih yang Berintegritas
Kodam Jaya Siap BKO Pam TPS di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dalam Pengamanan Pilkada Serentak
Menpar Undang Investor UEA Perbanyak Investasi di Sektor Pariwisata RI
Nono Sampono: Munas KORMI Jadi Momentum Strategis untuk Meningkatkan Olahraga di Indonesia
Pengamanan Nataru Libatkan 141.443 Personel
Kemenpar Ajukan Tambahan Pagu Anggaran 2025 Sebesar Rp2,25 triliun
Natal dan Tahun Baru, Menag Tekankan Pentingnya Menciptakan Suasana Tenang dan Damai
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:07 WIB

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Atasi Kebocoran Pipa BBM

Senin, 25 November 2024 - 16:41 WIB

Jelang Pilkada Serentak 2024, Kapolri Ajak Masyarakat Jadi Pemilih yang Berintegritas

Senin, 25 November 2024 - 12:36 WIB

Kodam Jaya Siap BKO Pam TPS di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya dalam Pengamanan Pilkada Serentak

Minggu, 24 November 2024 - 14:49 WIB

Menpar Undang Investor UEA Perbanyak Investasi di Sektor Pariwisata RI

Minggu, 24 November 2024 - 14:44 WIB

Nono Sampono: Munas KORMI Jadi Momentum Strategis untuk Meningkatkan Olahraga di Indonesia

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana meresmikan Gedung A Sekretariat Daerah (Setda) hasil renovasi bangunan dan interior Gedung Setda, di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Senin (25/11/2024).(Foto: humas)

BANDUNG UPDATE

Renovasi Gedung Setda Kabupaten Bandung Habiskan Dana Rp10 M

Selasa, 26 Nov 2024 - 10:15 WIB

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:44 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB