Kereen… Anak Bandung Mampu Ciptakan Alat Rapid Test Berkwalitas Internasional

Kamis, 25 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

petugas laboratorium Unpad saat memperlihatkan alat Rapid test buatan lokal di Gedung Sate (Foto: Ardian Resco/dara.co.id)

petugas laboratorium Unpad saat memperlihatkan alat Rapid test buatan lokal di Gedung Sate (Foto: Ardian Resco/dara.co.id)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan Unpad dan ITB,  membuat alat rapid test lokal dengan harga yang lebih murah dari product import.


DARA | BANDUNG – Hesti Lina, dosen FK Unpad mengatakan, di awal pandemi Covid-19, pemerintah memiliki keterbatasan VTM karena bergantung pada product import, sehingga harganya juga cukup mahal.

Hesti menuturkan, awal menggagas membuat alat rapid tes Vitpad VTM tercetus karena mengingat perlunya test massal, dan juga membutuhkan jumlah pemeriksaan yang bayak dan harus bisa menjangkau wilayah-wilayah pelosok.

“Hal itu membuat kami memikirkan kembali bagaimana kita bisa membuat VTM produk lokal yang juga memiliki kualitas yang baik dan tahan di suhu kamar,” ujarnya ditemui usai konferensi pers di Gedung Sate, Bandung, Kamis (25/6/2020).

Terkait perbedaan harga satuan antara rapid test buatan lokal Jabar dengan produk luar import tersebut, ia menjelaskan harga antara kedua produk tersebut sangat jauh perbedaannya.

“Kalau untuk anti gen itu Rp400ribu kalau untuk anti bodynya berkisar Rp450ribu. Sedangkan untuk produk lokal itu seperti yang gubernur sampaikan, sekitar Rp100ribu atau sedikit dibawah itu,” jelasnya.

Namun, menurutnya alat tersebut tidak bisa dipakai oleh masyarakat awam., sebab sulit menggunakan alat tersebut tanpa bantuan tenaga ahli.

“Ini hanya bisa dibeli oleh laboratorium atau institusi kesehatan, karena ada proses swabnya karena itu tidak mudah dan harus di bantu oleh tenaga kesehatan,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Diskominfotik Bandung Barat, Berikan Edukasi Tentang Proteksi Penggunaan Data Pribadi
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:50 WIB

Diskominfotik Bandung Barat, Berikan Edukasi Tentang Proteksi Penggunaan Data Pribadi

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Berita Terbaru