DARA| Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nurul Fikri Boarding School (NFBS) di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sukses menyelenggarakan Kompetisi Keagamaan, Tunas Al-Quds (TAQ), 17-18 Maret 2023.
Sebanyak 1.700 an peserta dari berbagai daerah di sekitar Jawa Barat (Jabar), Jakarta dan Banten, mengikuti 29 mata lomba di even bertaraf nasional ini.
Hebatnya, seluruh kepanitiaan dipercayakan sepenuhnya kepada siswa-siswi SMP NFBS, terutama kelas 8. Mereka diberikan amanah untuk mengelola event tahunan, setelah berlatih sebelumnya di even internal.
Kepala SMP NFBS Lembang, Zaenal Muttaqin mengatakan keterlibatan mereka dalam even cukup bergengsi ini, lebih dominan.
Hal itu sesuai dengan moto NFBS Lembang, membentuk karakter siswa-siswi yang soleh, cerdas dan mampu memimpin. TAQ tersebut, salah satunya sebagai laboratorium menunjukkan kepemimpinan mereka.
“Jadi ada aspek kepemimpinan di NFBS ini porsi pembelajarannya dengan penguatannya di kelas 8. Mereka ini, sebagai motor penggerak organisasi di Badan Eksekutif Siswa (OSIS),” ujarnya, disela-sela kegiatan pertandingan, Jum’at (17/3/2023).
Ia juga menuturkan kendati even rutin tersebut untuk ke-7 kalinya, namun bisa dikatakan perdana pasca Covid-19. Pasalnya, selama Covid-19, kegiatan digelar secara offline.
Pada saat itu, pesertanya hanya sekitar 500 orang. Makanya, suprise juga ketika TAQ ke-7, pesertanya mencapai 1.700 yang semula ditargetkan hanya sekitar 1.000 peserta.
Sementara, untuk mata lomba tersebut pada TAQ kali ini ada yang baru seperti Scott Leader Camp dan renang.
“Tadi kan ada aspek mampu memimpin, jadi disitu ada aspek kepramukaan yang berdasarkan visi misi lembaga itu. Arahan direktur kami, pramuka itu sudah lengkap aspek kepemimpinannya,” imbuhnya.
Bagi juara mata lomba pada TAQ 7 ini, disediakan hadiah berupa Tropy, uang pembinaan puluhan juta rupiah serta sertifikat.
Ketua Panitia Pelaksana Puteri, Raisya Tri Kurniati Amir (13) menyatakan menjadi pengalaman yang berharga baginya, dipercaya menjadi Ketua Panitia Puteri.
“Masha Allah, pengalaman banget bagi saya menjadi ketua panitia TAQ 7. Kayaknya tidak akan pernah lupa sampai kapanpun,” ujar siswi kelas 8 ini.
Sebelumnya, ia sempat ketar-ketir lantaran pada awal-awal pendaftaran hanya ada sekitar 200 peserta. Kemudian panitia berembug untuk mencari solusinya.
Mereka sepakat lebih gencar mensosialisasikan even tersebut, hingga mendatangi sekolah-sekolah. Termasuk mencari donasi, mereka terjun langsung mengumpulkan anggaran yang dibutuhkan.
“Kita buka donasi di lingkungan sekolah kita. Kemudian cari sponsorship sampai jual makanan dan minuman supaya bisa mengumpulkan dana. Alhamdulillah, bisa juga acara ini kita adakan,” beber siswi kelas 8 ini.
Editor: Maji