Pada usianya yang ke-75, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengganti logo. Tujuannya untuk memercepat integrasi bisnis KAI Group dan menambah fleksibilitas ekspansi bisnis kedepannya.
DARA | BANDUNG – “Dengan adanya perubahan logo ini, dapat lebih mengintegrasikan KAI Group yang berbeda bisnis dan budayanya menjadi satu dalam satu grup perusahaan,” ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, dalam perayaan Hari Ulang Tahun PT KAI ke-75, di Kantor Pusat PT KAI, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (28/9/2020).
Didiek menerangkan, perubahan logo ini sebagai langkah transformasi menjadi sebuah brand architecture yang efektif, sehingga akan menciptakan keterpaduan di dalam KAI Group. Selain itu, pergantian logo KAI diharapkan dapat semakin meningkatkan proses komunikasi terhadap semua pemangku kepentingan, serta dapat mengefisienkan anggaran.
“Logo baru KAI ini terinspirasi dari bentuk rel kereta yang digambarkan dengan garis menyambung ke atas pada huruf A. KAI diharapkan terus maju dan menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi, terpercaya, bersinergi, dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Perubahan logo ini dalam rangka menjawab tantangan yang ada dan selaras dengan visi KAI yang baru, yaitu menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia,” paparnya.
Dengan menggunakan typeface italic yang dinamis dan modifikasi pada huruf A menggambarkan karakter KAI, yaitu progresif, berpikiran terbuka, dan terpercaya. Grafik yang tegas namun ramah dengan perbedaan warna pada huruf diharapkan dapat mencerminkan hubungan yang harmonis dan kompeten antara KAI dan seluruh pemangku kepentingan.
Sementara perpaduan antara warna biru tua yang menunjukkan stabilitas, profesionalisme, amanah, dan kepercayaan diri. Ditambah dengan aksen warna oranye yang memerlihatkan antusiasme, kreativitas, tekad, kesuksesan, dan kebahagiaan.
“Semoga dengan logo baru ini memberikan spirit baru bagi KAI untuk mewujudkan visi berlandaskan pada nilai-nilai utama yang baru, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif),” cetus Didiek.***
Editor: denkur