DINAMIKA politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung 2020 mulai menghangat. Partai politik kini mulai mengelus-ngelus bakal kandidat bupati dan wakil bupati dari kader partai masing- masing.
Namun sejauh ini masih belum terdengar figur potensial nonkader partai yang berniat mengadu nasib ikut meramaikan kontestasi Pilkada melalui jalur nonpartai atau secara normatif dikenal dengan calon perseorangan. Harus diakui jalur ini belum begitu populer di tengah-tengah masyarakat.
Meski begitu pada pilkada 2010 di Kabupaten Bandung terdapat dua pasangan dari jalur perseorangan, dan Pilkada 2015 secara formal ada pasangan calon melalui jalur perseorangan tetapi, dalam praktiknya didukung koalisi partai.
Berdasar ketentuan, UU No.10 Tahun 2016, bahwa calon perseorangan dapat mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati jika memenuhi syarat dukungan jumlah penduduk yang mempunyai hak pilih dan termuat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) daerah yang bersangkutan.
Pada Pemilu yang paling akhir, dengan ketentuan antara lain bagi Kabupaten Bandung :
- Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk dalam DPT lebih dari 1.000.000 jiwa harus didukung paling sedikit 6,5%, dan jumlah dukungan tersebut tersebar di lebih dari 50% jumlah Kecamatan.
- Dukungan tersebut, dibuat dalam bentuk surat dukungan yang disertai dengan fotokopi KTP Ekektronik.
- Jumlah fotokopi KTP secara konkrit sekurangnya 6,5% x 2,5 Juta (DPT Pemilu di Kabupaten Bandung) = 162.500 KTP atau harus disiapkan kurang lebih 250.000 untuk persiapan verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Untuk mememunuhi persaratan tersebut bukan pekerjaan mudah. Salah satunya mengumpulkan dukungan seperti tersurat dalam persaratan calon perseorangan tersebut memerlukan kerja keras, baik dari bakal calon maupun dari tim suksesnya. Yakin saja dengan kerja keras yang terstruktur sistematis dan masif, (TSM), bisa terpenuhi bukan sebuah kemustahilan.
Wal hasil ditunggu figur calon perseorangan pada Pilkada Kabupaten Bandung yang yang memiliki kapasitas dan karakter petarung dan pekerja keras.
*) Djamu Kertabudi adalah Dosen Pascasarjana Universitas Nurtanio