DARA | GARUT – Kekeringan di wilayah Kabupaten Garut bagian selatan mencapai 70 persen. Selain kemarau, kekeringan akibat kerusakan hutan.
“Kalau untuk kebutuhan rumah tangga, air masih cukup. Tapi untuk lahan pertanian sudah kurang, bahkan tidak ada,” kata Bupati Garut H Rudy Gunawan, ditemui seusai pelantikan Pejabat eselon III dan IV, di lapang Setda Garut, kemarin.
Menurut Rudy, saat ini sungai-sungai yang menjadi sumber air untuk mengairi sawah sudah kering. Dari hasil peninjauan yang dilakukannya, sedikitnya ada delapan kecamatan yang sudah mulai mengalami kekeringan.
“Sudah cukup parah. mulai dari Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, Cikelet, Cisompet, Mekarmukti, Caringin, Bungbulang, dan Kecamatan Cisompet,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut dia, warga di Garut bagian selatan mengaku telah terbiasa dengan kondisi tersebut, karena kebanyakan lahan pertanian yang ada di wilayah tersebut merupakan tadah hujan. Meski irigasi dari sungai juga jadi salah satu sumber air di sana.
“Sumber mata air di gunungnya sudah minim. Ada kerusakan hutan, jadi perlu ditanami lagi pepohonan,” katanya.
Rudy menyebutkan, Pemkab Garut akan membantu para petani yang mengalami kekeringan, mulai dari pompanisasi hingga pemberian bibit. “Hanya, untuk daerah yang sulit air, agak susah untuk pompanisasi. Tapi tetap diusahakan agar ada air ke lahan mereka.”***
Editor: Ayi Kusmawan