DARA | BANDUNG – Masalah krusial Pemprov Jawa Barat terkait sarana dan prasarana pendidikan adalah keterbatasan lahan untuk penambahan ruang kelas baru (RKB), khususnya di daerah perkotaan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, masalah tersebut berakibat tidak dapat terpenuhinya jumlah rombongan belajar (rombel) dan ruang belajar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. “Maka itu, kami terus berupaya memperbaiki sarana prasarana SMA, SMK, maupun SLB di Jabar,” katanya, kemarin.
Ada dua sumber anggaran, lanjut dia guna meningkatkan standar sarana dan prasarana, yakni APBD serta DAK APBN. Dua sumber anggaran tersebut dialokasikan supaya sarana dan prasarana pendidikan di Jawa Barat meningkat.
“Kami juga fokus menambah dan memperbaiki fasilitas praktik SMK se-Jabar. Jangan sampai ketersediaan fasilitas praktik di SMK terkendala, karena jika fasilitas praktik di SMK minim atau kurang, proses pembelajaran akan terganggu,” ujarnya.
Selama 2019, Disdik Jawa Barat tela merehabilitasi 488 ruang kelas atau belajar di 123 sekolah. Lalu rejabilitasi 16 ruangan guru di 16 sekolah.
Pihaknya pun membangun 298 RKB di 137 sekolah dan 177 laboratorium IPA di 138 sekolah dan membangun 295 toilet baru di 141 sekolah. Selain pembangun, pihaknya juga mengalokasikan DAK APBN untuk pengadaan alat peraga pendidikan di 149 sekolah dan pengadaan alat kesenian tradisional di 34 sekolah.
Sementara itu, Disdik Jawa Barat mengalokasikan APBD untuk pembangunan unit sekolah baru (USB) dilakukan di enam sekolah, pembangunan RKB di 4 SMA negeri, pembangunan rehabilitasi di 2 SMA negeri, pembangunan pagar di 15 SMA negeri, pengadaan komputer di 27 SMA negeri, dan pengadaan meubeulair di 39 SMA negeri. Kemudian, pengadaan mobile interaktif pendukung kelas digital di 73 sekolah, pengadaan perangkat monitoring kelas dan presensi terintegrasi di 150 sekolah, serta pemantapan lahan di satu sekolah.
Dewi optimistis sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Jawa Barat terus meningkat dan dapat memenuhi SNP. “Perbaikan sarana dan prasarana akan terus dilakukan. Selain memenuhi SNP, perbaikan sarana dan prasarana dapat meningkatkan mutu peserta didik.”***
Editor: Ayi Kusmawan