Ketertarikan Putri Karlina Maksimalkan Potensi Ekonomi Akar Wangi Garut dan Solusi Terkait Masalah Lahan serta Limbah

Kamis, 7 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cawabup Garut nomor urut 02, Putri Karlina saat mengunjungi perajin akar wangi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis (7/11/2024)(Foto: Istimewa)

Cawabup Garut nomor urut 02, Putri Karlina saat mengunjungi perajin akar wangi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Kamis (7/11/2024)(Foto: Istimewa)

Calon Wakil Bupati Garut nomor urut 02, Luthfianisa Putri Karlina, mengaku tertarik untuk mengoptimalkan potensi ekonomi tanaman akar wangi yang tumbuh subur di Kabupaten Garut.

DARA | Meskipun memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, namun ternyata tanaman yang dikenal sebagai komoditas ekonomi tinggi di Indonesia itu masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Bahwa akar wangi memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di Garut,” ujar Putri Karlina saat mengunjungi petani akar wangi di Kecamatan Cilawu, kabupaten Garut, Kamis (7/11/2024).

Namun diungkapkan Putri, berdasarkan penelusuran di lapangan, ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh para petani, terutama terkait masalah lahan.

Menurutnya, banyak petani yang masih bekerja di lahan pemerintah yang belum dapat dimiliki secara permanen.

“Masih banyak konflik terkait lahan, ini harus diselesaikan. Selain itu, kita perlu memaksimalkan penggunaan lahan agar petani bisa lebih produktif,” ujar Putri.

Putri menyebutkan, selain masalah lahan, masalah lain yang dihadapi oleh petani akar wangi adalah limbah yang dihasilkan setelah proses penyulingan untuk minyak akar wangi.

Limbah tersebut tidak dimanfaatkan dan sering kali dibakar, yang justru berpotensi merusak lingkungan.

“Limbah yang dihasilkan dari akar wangi banyak sekali, dan saat ini masih dibakar. Padahal, itu bisa dimanfaatkan,” katanya.

Putri karlina pun mengaku akan bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pihak terkait untuk mencari solusi pengelolaan limbah agar semuanya memiliki nilai ekonomi.

Ia juga menegaskan pemerintah harus hadir untuk mendorong kolaborasi antara petani.

“Pemerintah dan dunia pendidikan, untuk mengembangkan potensi akar wangi agar dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, yang turut mendampingi Putri dalam kunjungannya, menyoroti masalah lahan yang masih menjadi kendala utama bagi para petani di kawasan Cilawu.

Ia berharap jika Putri terpilih nanti, masalah redistribusi lahan bagi petani akar wangi dapat segera diselesaikan.

“Harapannya, Pak Syakur dan Teh Putri dapat menyegerakan redistribusi lahan untuk kepentingan masyarakat, agar petani bisa lebih produktif dalam mengelola tanaman akar wangi,” ujar Yudha.

Sementara itu, Haji Ended, seorang petani akar wangi di Cilawu, mengatakan bahwa potensi akar wangi di Garut sangat besar.

Ia menyebutkan, dalam sehari dirinya bersama petani lain bisa menghasilkan hingga 30 kilogram minyak akar wangi dari sekitar 6 ton bahan baku akar wangi.

Dengan harga jual minyak yang saat ini mencapai Rp2 juta per kilogram, kata H Ended, potensi keuntungan yang bisa diraih dari akar wangi tersebut sangat menjanjikan.

Namun demikian, Ended berharap agar pemerintah lebih fokus pada penyelesaian masalah lahan dan mendukung petani agar bisa meningkatkan hasil produksi dan pendapatan.

Menurutnya, akar wangi ini bisa lebih berkembang jika pemerintah lebih serius dalam menangani masalah lahan dan potensi lainnya.

“Kami berharap agar ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memaksimalkan potensi ini,” kata Ended.

Sebagaimana diketahui, akar wangi dikenal sebagai tanaman yang banyak dimanfaatkan untuk minyak wangi dan bahan baku kosmetik.

Tanaman ini hanya tumbuh di beberapa negara di dunia, dan Indonesia, khususnya Garut, memiliki potensi besar dalam pengembangannya, sehingga pemanfaatan maksimal terhadap akar wangi dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Garut.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Apel di Lingkup Dinas Pendidikan, Bupati Sukabumi Beberkan Program Pusat dan Daerah
Sekda Pimpin Rapat Koperasi Merah Putih Bersama DKUKM Kabupaten Sukabumi
Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif
Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi
Silaturahmi Idulfitri Pemkot Sukabumi Momentum Perkuat Sinergi Tingkatkan PAD
Apel Pagi, Bupati Sukabumi Bahas Isu Strategis dan Pelayanan Publik
Pemdaprov Jawa Barat Siapkan Anggaran Jalan dan Jembatan Provinsi Rp2,4 Triliun
Atap Kelas SMP IT Al Ghazali Sukabumi Roboh Diterjang Luapan Air Sungai
Berita ini 34 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 14:19 WIB

Apel di Lingkup Dinas Pendidikan, Bupati Sukabumi Beberkan Program Pusat dan Daerah

Rabu, 9 April 2025 - 14:06 WIB

Sekda Pimpin Rapat Koperasi Merah Putih Bersama DKUKM Kabupaten Sukabumi

Rabu, 9 April 2025 - 11:29 WIB

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Selasa, 8 April 2025 - 19:54 WIB

Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi

Selasa, 8 April 2025 - 19:46 WIB

Silaturahmi Idulfitri Pemkot Sukabumi Momentum Perkuat Sinergi Tingkatkan PAD

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memonitor kondisi lalu lintas di sejumlah titik berpotensi macet lewat konferensi video bersama petugas Dinas Perhubungan Jabar yang tersebar di lapangan. (Foto: biro adpim jabar)

HEADLINE

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Rabu, 9 Apr 2025 - 11:29 WIB