Ketua P2TP2A Kabupaten Bandung Prihatin 10 Warganya jadi Korban Dugaan Human Trafficking

Senin, 29 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: BeritaSatu.com

ILUSTRASI. Foto: BeritaSatu.com

DARA | BANDUNG – Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Naser, prihatin atas terjadinya kembali kasus dugaan human trafficking yang dialami sepuluh gadis belia asal daerah ini.

Diberitakan sebelumnya, 12 gadis belia yang diamankan Polres Situbondo dari sejumlah wisma eks lokalisasi Gunung Sampan di Desa Kotakan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, merupakan warga Jawa Barat. Sepuluh di antaranya adalah warga Kabupaten Bandung dan dua orang warga Kota Bandung.

“Ini menjadi konsen kami. Sekarang sedang diproses dan ditangani. Untuk mengantisipasi ini kami harus sampaikan proporsional agar anak-anak ini mendapatkan pencerahan yang sebaik-baiknya. Sehingga, tidak tergiur dan terbujuk untuk berangkat. Karena kan ini juga ilegal ya, soalnya di Kabupaten Bandung memberhentikan pengiriman (calon pencari kerja) yang tidak memiliki keahlian atau profesional,” ujar Kurnia saat diwawancarai di Gedung Mochamad Toha, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2019).

Menurut dia, dugaan awal para gadis belia tersebut berangkat dan menerima tawaran pekerjaan yang kurang baik di Situbondo, dengan banyak alasan. Di antaranya keterbatasan ekonomi atau pola konsumtif, yang memicu mereka untuk melakukan ini. Bujuk rayu dari para agen jadi senjata pamungkas yang meluluhkan hati mereka dan keluarga.

“Mudah-mudahan semua warga waspada dengan situasi ini. Bujukan menawarkan pekerjaan tidak jelas yang akhirnya malah disekap tidak kami harapkan,” katanya.

Istri dari Bupati Bandung itu mengakui, selain kekerasan perempuan dan anak serta pedofilia, pihaknya pun setiap tahun selalu menerima laporan terkait kasus human trafficking.

“Ini jadi keprihatinan kami, ternyata sekuat apapun menjaga mereka, tapi dari pribadinya sendiri tidak mau peduli mengikuti arus dan terbawa, yang repot malah wilayah (pemerintah daerah) lagi. Angkanya saya harus cek dulu, tapi yang pasti setiap tahun ada pelaporannya karena kita berjejaring dari provinsi dna kabupaten/kota. Kalau ada pemberitahuan dari provinsi, cepat kami follow up,” ujarnya.***

Wartawan: Muhammad Zein  | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Lapas Banceuy Bandung Undang Keluraga Warga Binaan Buka Puasa Bersama
Pemkab Bandung Barat Anggarkan Dana Rutilahu Hanya untuk 170 Unit
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 18 Maret 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 18 Maret 2025
Alfaland Group Gelar Aksi Serentak Penanaman Pohon
PWI Bandung Barat Sesalkan Pengawalan Bupati Jeje Ismail Berlebihan
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 17 Maret 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 17 Maret 2025
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 22:24 WIB

Lapas Banceuy Bandung Undang Keluraga Warga Binaan Buka Puasa Bersama

Selasa, 18 Maret 2025 - 14:25 WIB

Pemkab Bandung Barat Anggarkan Dana Rutilahu Hanya untuk 170 Unit

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:24 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 18 Maret 2025

Selasa, 18 Maret 2025 - 08:21 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 18 Maret 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 18:02 WIB

Alfaland Group Gelar Aksi Serentak Penanaman Pohon

Berita Terbaru


 Ustad Evie Effendie memberikan ceramah di Lapas Kelas IIA Banceuy Bandung, Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Lapas Banceuy Bandung Undang Keluraga Warga Binaan Buka Puasa Bersama

Selasa, 18 Mar 2025 - 22:24 WIB

Foto: Istimewa

HEADLINE

Mudik, KAI Logistik Diskon Pengiriman Motor Hingga 25%

Selasa, 18 Mar 2025 - 17:34 WIB