Ketua PCI NU Australia: Era Medsos Perlu Pemahaman Fikih Sosial

Selasa, 19 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ketua PCI NU Australia, Gus Nadirsyah Hosen, memberikan keterangan kepada wartawan usai pengajian akbar di Mesjid Agung Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabpaten Garut, Selasa (19/11/2024).(Foto: andre/dara)

Ketua PCI NU Australia, Gus Nadirsyah Hosen, memberikan keterangan kepada wartawan usai pengajian akbar di Mesjid Agung Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabpaten Garut, Selasa (19/11/2024).(Foto: andre/dara)

Emosi kita soal peristiwa di Gaza, jangan sampai jadi menimbulkan kemudharatan.

DARA| Maraknya berita hoax yang sifatnya bohong dan menyesatkan yang diunggah di media sosial menjadi keprihatinan Gus Nadirsyah Hosen.

Ketua Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Australia itu sengaja berkeliling Jawa Barat, termasuk mengunjungi Kabupaten Garut yang menjadi fokus perhatiannya. Ia mensosialisasikan Fikih Sosial yang menurutnya sangat perlu disosialisasikan di kalangan masyarakat.

”Saya ingin mengatakan selama ini fikih kita itu fikih ibadah. Ada orang yang alim secara ritual, tetapi secara sosial bermasalah. Seakan akan semakin dia alim, semakin beragama, semakin jauh dari masyarakat. Semakin menghakimi masyarakat keliru, yang tadinya ia merasa paling berdosa, begitu ia mempelajari Islam, yang lain dianggap paling berdosa, “ ujar Gus Nadirsyah, pada acara Pengajian Akbar di Mesjid Agung Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (19/11/2024).

Menurut Gus Nadirsyah, hal ini akibat salahnya pemahaman agama. Padahal seharusnya kata dia, semakin mempelajari agama harus semakin membersihkan jiwanya.

Ia menuturkan, bahwa belajar agama itu untuk membersihkan hati. Orang mau membersihkan hati, karena dia mengakui ada yang kotor di hatinya, sehingga perlu dibersihkan.

“Kalau sudah merasa suci tidak usah dibersihkan. Makanya hati-hati memilih pengajian, siapa yang harus di folow, pengajian siap yang harus diikuti di you tube,” ucapnya.

Gus Nadirsyah menyebutkan, bahwa medsos sekarang ini menjadi sumber informasi utama, sehingga berbahaya, karena masyarakat suka mengikuti informasi yang paling banyak pengikutnya, padahal artikel, atau penafsiran yang di upload itu belum tentu kebenarannya. Ia pun meminta masyarakat harus bijak dan cerdas.

”Misalnya soal boikot (produk) ini menjadi fenomena yang luar biasa. Emosi kita soal peristiwa di Gaza, tentu kita emosi, tapi jangan sampai emosi kita itu menimbulkan kemudharatan. Merespon masalah dengan masalah baru, rekan-rekan kita banyak yang di PHK, tokonya tutup, jangan, jangan terjadi perang dagang dibalut dengan boikot,” kata Gus Nadirsyah yang juga Ketua Yayasan GNH itu.

Dalam kunjungannya ke Garut, Gus Nadirsyah mengunjungi dua tempat yakni ke Mesjid Agung dan ke pesantren Fauzan Sukaresmi. Ia menilai Garut spesial tidak terjadi kegaduhan seperti soal berita hoax dan kegaduhan lain karena masalah beda pemahaman.

Sementara itu, Sekretaris PC NU Kabupaten Garut, Deni Ranggajaya, mengatakan, fikih sosial yang dimaksud adalah hukum tata cara dalam kaitan hubungan sosial kemasyarakatan untuk mencegah masalah intoleransi, radikalisme termasuk masalah kehalalan produk.

”Misalnya masyarakat men-just haram-haram, padahal belum tentu haram. Nah masyarakat perlu ada pemahaman, dalam hal ini diterangkan Gus Nadirsyah Hosen,” ucap Deni.

Deni menegaskan, kegiatan ngaji bareng Gus Nadirsyah Hosen ini tidak ada kaitannya dengan masalah politik jelang Pilkada 27 Nopember yang tinggal menghitung hari.

”Tidak ada keterkaitan dengan masalah politik sama sekali, lihat saja di sini tidak ada kampanye,” tegasnya.

Adapun peserta ngaji bareng Ketua PCI Australia itu, adalah majelis taklim yang ada di wilayah perkotaan yang jumlahnya mencapai ribuan.

Editor: Maji

Berita Terkait

Pj Bupati Cirebon Jajaki Kerjasama dengan Pabrik Gula untuk Pengembangan Ekonomi dan Wisata Edukasi
Jelang Pilkada 2024, Pj Wali Kota Cirebon Ajak Warga Ciptakan Suasana Damai dan Kondusif
SOIna Kabupaten Garut Gelar PeSOKab 2024 Diikuti 210 Peserta
Paslon Helmi-Yudi Akhirnya Batalkan Pelaksanaan Kampanye Terbuka
Sekda Sukabumi Minta Perangkat Daerah Fokus dalam Program MCP-KPK
Pemkab Sukabumi Jalin Kerjasama dengan IPB dan Politeknik Soal Penelitian dan Pengembangan
BAZNAS Jawa Barat Gandeng DMI Perkuat Literasi Zakat Digital Lewat Aplikasi ZX
Pj Bupati Cirebon Apresiasi Evaluasi Kinerja Pelayanan Kesehatan dalam Program JKN
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 18:43 WIB

Pj Bupati Cirebon Jajaki Kerjasama dengan Pabrik Gula untuk Pengembangan Ekonomi dan Wisata Edukasi

Selasa, 19 November 2024 - 18:37 WIB

Jelang Pilkada 2024, Pj Wali Kota Cirebon Ajak Warga Ciptakan Suasana Damai dan Kondusif

Selasa, 19 November 2024 - 18:30 WIB

SOIna Kabupaten Garut Gelar PeSOKab 2024 Diikuti 210 Peserta

Selasa, 19 November 2024 - 18:26 WIB

Paslon Helmi-Yudi Akhirnya Batalkan Pelaksanaan Kampanye Terbuka

Selasa, 19 November 2024 - 18:22 WIB

Sekda Sukabumi Minta Perangkat Daerah Fokus dalam Program MCP-KPK

Berita Terbaru