Ketua PWI Jabar : Pelaku Ekonomi Kerakyatan dengan Pers Tak Bisa Dipisahkan

Selasa, 19 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA | BANDUNG- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat menutup rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tingkat Jawa Barat 2019 dengan kegiatan Seminar Ekonomi bertajuk “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital”, serta penganugerahan PWI Award kepada kalangan pelaku usaha di Jabar, Selasa (19/3/2019) di Gedung Creative Hub (BCH) Jl. Laswi No.5 Kota Bandung.

 

Seminar yang menghadirkan Direktur Pemberitaan Ayo Media Network Rahim Asyik, Direktur Torch Ben Wirawan, dan Head of West Java Regional JNE Murah Lestari INI, sekaligus bentuk kepedulian PWI Jawa Barat dalam mendorong tumbuhnya sektor ekonomi khususnya pasar digital.

Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat mengatakan, pers dapat mendorong pelaku UMKM beradaptasi dengan zaman. Karena itulah, PWI Jabar kemudian menggelar kegiatan seminar ekonomi digital dalam rangkaian HPN 2019.

 

“Ini bentuk peran aktif kami, PWI Jawa Barat dalam mendorong tumbuhnya sektor ekonomi khususnya bagi kalangan pelaku UMKM dalam menangkap peluang pasar digital,” ungkapnya.

Menurut Hilman, ekonomi kerakyatan memiliki tantangan dan peluangnya tersendiri di era industri 4.0. Meski kesempatan memasarkan produk semakin besar, hal tersebut akan terasa sulit bagi usaha yang tidak menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Di sisi lain kata Hilman, pers sebagai media komunikasi massa adalah salah satu instrumen yang berperan penting memajukan sebuah usaha. Karenanya, para pelaku ekonomi kerakyatan dan insan pers tidak dapat dipisahkan. Atas dasar tersebut, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar menggelar seminar.

“Sekarang pun media dituntut untuk terus mengikuti perkembangan zaman sehingga muncul istilah mediamorfosis. Untuk itu, pers bisa mendorong UKM ikut perkembangan zaman, dan itu sudah dijalankan,” jelasnya.

Hilman mengungkapkan, salah satu dampak yang telah terlihat yaitu penggunaan strategi pemasaran berbasis digital oleh pelaku UKM. “Ibu rumah tangga sekarang justru bisa jadi motor utama marketing berbasis digital. Dari situ usaha yang lain juga dapat berkembang,” jelasnya. Hal serupa disampaikan Kabiro Humas Setda Jabar Hermansyah. Dalam sambutannya Hermansyah mengatakan, pers dapat membantu pelaku ekonomi kerakyatan.  “Pers dapat membantu perkembangan ekonomi kerakyatan sebagai media promosi yang tepat dan efisien, maka usaha dapat mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Direktur Torch.Id, Ben Wiriawan Sudarmadji mengungkapkan, pasar digital merupakan peluang besar yang harus mampu ditangkap. Karena melalui pasar digital, bukan hanya hanya jangkauan pasar semakin luas, juga pemilihan market yang tepat sesuai dengan produk yang ditawarkan.

“Inilah tantangan bagaimana kita mampu menyerap peluang dalam memasarkan produk-produk kita. Pengalaman saya dalam mengembangkan bisnis. Karena besarnya peluang, saya bahkan sampai tidak bisa melayani kebutuhan pasar,” ujarnya. Ben juga menyampaikan banyak hal khususnya strategi bagaimana menjadi pemenang dalam pasar digital.

Antusiasme peserta seminar pun sangat luar biasa. Terlebih dalam kegiatan tersebut juga dihadirkan berbagai nara sumber lain seperti JNE yang tidak hanya menggambarkan bagaimana peluang pasar digital tetpai juga jangkauan distribusinya.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, PWI Jawa Barat juga memberikan penghargaan yang merupakan agenda rutin tahunan. Di tahun 2019 ini, PWI masing-masing memberikan penghargaan kepada Ben Wiriawan yang sukses mengembangkan bisnis perlengkapan traveler, Torch.Id sebagai Retail Starup.

PWI Jabar juga memberikan penghargaan kepada JNE sebagai perusahaan yang memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan digital marketing dengan kategori Pendukung UMKM. Sementara satu penghargaan lainnya diberikan kepada Owner Batik Laksmi, Taty Sugiarti sebagai sosok yang mampu mengembangkan batik kreatif dengan menggambungkan warisan kekayaan budaya dengan sentuhan-sentuhan modern.

 

Turut Hadir dalam kegiatan ini, para perwakilan sponsor dari BJB, Bank Jabar Syariah, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Torch,ID, Batik Laksmi serta sponsor pendukung lainnya.***

Wartawan : M Syafrin Zaini

Berita Terkait

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat
Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi
FIFGROUP Raih Penghargaan Indonesia Digital Sustainability Awards 2025
Apresiasi Agen Hebat, Pegadaian Gelar Agen Pegadaian Awards 2024 National
Tren Belanja Online 2024: 62% Gen Z Belanja via Live Shopping
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 12:53 WIB

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:36 WIB

KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:54 WIB

Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB