Emma Dety mengungkapkan makanan tambahan yang diberikan kepada ibu hamil dan anak-anak balita itu di antaranya makanan olahan berupa ikan, selain susu, telur dan sayuran.
DARA- Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna didampingi para kader PKK menyusuri perkampungan di Kampung Cisalak, Desa Mekarlaksana, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (23/9/2022).
Saat itu, Emma Dety hendak menemui warga yang sedang hamil maupun ibu-ibu yang memiliki balita yang sedang melakukan kunjungan ke Posyandu setempat.
Didampingi Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Yayan Agustian dan Kabid Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Agus Lukman, Emma Dety memberikan edukasi kepada ibu-ibu hamil untuk memperhatikan asupan gizi makanan. Selain itu, Emma Dety juga memberikan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita untuk memperhatikan asupan gizi makanan anak-anak tersebut.
Hal itu dalam upaya mencegah anak kategori stunting atau gagal tumbuh karena kurang asupan gizi makanan. Istri Bupati Bandung itu dibantu Yayan Agustian dan Agus Lukman memberikan bantuan paket sayuran kepada ibu-ibu yang memiliki balita, selain bantuan telur dan susu.
Sedangkan kepada ibu hamil, Ketua TP PKK memberikan bantuan susu dan makanan bergizi lainnya untuk bayi yang dikandungnya. Dengan harapan bayi yang masih dikandung bisa lahir dengan sehat, termasuk ibu-ibu yang memiliki bayi itu anak-anaknya bisa tumbuh sehat dan bersih.
Emma Dety menyatakan, di Desa Mekarlaksana ada kategori anak stunting berdasarkan hasil pendataan atau penimbangan sebelumnya.
“Alhamdulillah hari ini, kami dari Pemerintah Kabupaten Bandung mengadakan Saba Desa dan memberikan bantuan kepada anak-anak yang kategori stunting,” kata Emma Dety.
Tetapi, imbuh Emma Dety, ibu-ibu hamil yang kekurangan energi, pihaknya turut memberikan makanan tambahan.
“Gunanya, supaya mereka bisa lebih ditingkatkan gizi anak-anak atau ibu hamil tersebut,” katanya.
Emma Dety mengungkapkan makanan tambahan yang diberikan kepada ibu hamil dan anak-anak balita itu di antaranya makanan olahan berupa ikan, selain susu, telur dan sayuran.
“Itu bantuan diberikan kepada anak-anak yang kategorinya stunting. Diharapkan dengan adanya pemberian bantuan makanan ini, perbaikan gizinya mulai dibiasakan untuk kedepannya,” katanya.
Ia mengatakan, sebenarnya masyarakat itu dalam keseharian diperkirakan belum mengetahui bagaimana gizi seimbang itu. Bagaimana memberikan makanan yang bagus untuk anak-anaknya, sepertinya tak perlu mewah dan makanan yang ada pun bisa dimakan, mungkin dalam proses pengelolaan dan cara memberikannya yang belum dipahami oleh mereka.
“Apalagi oleh ibu-ibu muda, yang kategorinya masih belum paham dan kita terus memberikan edukasi kepada ibu-ibu muda, untuk memperbaiki makanan yang bergizi dan bagus untuk dimakan,” tuturnya.
Emma Dety juga melihat di sejumlah lingkungan rumah warga masih kurang memperhatikan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), karena di wilayah tersebut tidak ada sumber air.
“Masih mengambil sumber air yang ada di sumur. Pembuangan limbah domestiknya pun belum teratasi semua, karena masih ada yang buang limbah domestik ke selokan,” katanya.
Ia pun melihat gotong royong di kampung dan desa tersebut sudah bagus, dan gotong royongnya masih cukup kental. “Tinggal supporting dari Pemerintah Kabupaten Bandung maupun desa untuk memperbaiki sanitasi yang ada,” katanya.
Editor: Maji