DARA | BANDUNG – Berita di media online harus beda. Kalau sama tidak akan dihitung oleh algoritma google. Bahkan, jika terlalu sering copy paste tanpa dilakukan pengolahan ulang, bisa saja media online tersebut terkena baned oleh google karena dianggap plagiator.
Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke 2 SMSI Jawa Barat di El Royale Hotel, Jalan Merdeka Kota Bandung, Rabu (27/3/2019).
Auri Jaya berencana membentuk sebuah newsroom yang berisikan seluruh anggota SMSI. Dinamakan Cyber Indonesian Network. Manfaatnya menjadi ajang berbagai informasi berita dari setiap anggota.
“Misalnya anggota 300 perusahaan, masing-masing perusahaan punya 5 reporter, dengan jumlah berita minimal 10 per hari. Maka nanti akan ada sekitar 3 ribu berita per hari yang bisa dibagikan (share) di antara anggota SMSI,” ujar Auri.
Namun, meski bisa saling bertukar informasi berita melalui newsroom tersebut, pengolahan berita di setiap media online tersebut bisa berbeda-beda. Tinggal bagaimana seorang copy writer atau penulis dari setiap media online tersebut mengolahnya sehingga berbeda dengan media online yang lain.
“Terpenting dalam dunia media online adalah seorang copy writer atau penulis yang mampu mengolah informasi dari sisi berbeda dan unik. Bagaimana seorang copy writer atau penulis tersebut bisa terus berkreasi sehingga media online tidak hanya terpaku dari berita-berita formal biasa,” ujarnya.***
Wartawan: M Syafrin Zaini
Editor: denkur