Para keturunan Wali Songo deklarasikan organisasi khusus para anak putu sembilan wali dengan nama Naqobah Ansab Awliya’ Tis’ah, disingkat NAAT.
DARA | JATIM – Deklarasi berlangsung di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Minggu kemarin 5 Januari 2020. Tepatnya di halaman Pasarean Syaikhona Kholil Desa Martajesah, Bangkalan. Makam ulama kharismatik Bangkalan, yang juga keturunan Wali Songo.
Makam Syaikhona Kholil selama ini menjadi obyek wisata religi yang banyak dikunjungi para peziarah. Setiap hari tak kurang 3.000 orang berdoa di pusaranya. Sejarah inilah yang membuat para keturunan Wali Songo memilih Pasarean Syaikhona Kholil sebagai tempat deklarasi NAAT, dengan harapan NAAT mendapat barokah Kiai Kholil seperti NU.
“Kiai Hasyim mendirikan NU atas restu Kiai Kholil, kami berharap NAAT juga mendapat barokahnya,” kata Ketua Panitia Deklarasi Dewan Pimpinan Pusat NAAT, Abdul Hanan Ihsan. Dikutip dari liputan6.com, Senin (6/1/2020).
Dalam bahasa Indonesia Naqobah Ansab Awliya’ Tis’ah artinya Lembaga Pencatat Nasab Wali Sembilan. Menurut Hannan, selama ini silsilah para keturunan Wali Songo hanya ditulis parsial oleh perseorang.
Kondisi itulah yang kemudian memunculkan ide membentuk NAAT agar nasab wali songo tercatat secara kolektif baik dari jalur laki-laki maupun perempuan.
Menghindari munculnya orang yang mengaku sebagai keturunan wali songo, NAAT mengantisipasinya lewat database, salah satunya berupa manuskrip silsilah wali songo yang merupakan tulisan tangan Sunan Giri 2. “Dari pencatatan yang kami lalukan sejauh ini, sudah terdata kurang lebih seribuan orang,” tutur Hannan.***
Editor: denkur | Sumber: liputan6.com