KH Maman Imanulhaq: Tiga Poin Meraih Kemenangan Pada Idul Fitri

Rabu, 12 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KH. Maman Imanulhaq

KH. Maman Imanulhaq

Kiai Maman mengatakan bahwa Idul Fitri artinya adalah kembali ke fitrah kemanusiaan. Fitrah kemanusiaan mengacu pada tiga nilai utama, yaitu keimanan, kebaikan, dan keindahan.


DARA| MAJALENGKA- Wakil Sekertaris Dewan Syura DPP PKB, KH. Maman Imanulhaq, menjelaskan bahwa kemenangan pada Idul Fitri terletak pada tiga hal. Pertama adalah kesucian diri sehingga tidak ada iri dengki, penyebaran hoaks, dan tidak ada perilaku radikalisme.

Kiai Maman mengatakan bahwa orang yang hatinya suci maka akan selalu mencintai sesama manusia dan negerinya.

“Kemenangan pada Idul Fitri sesungguhnya terletak pada kemampuan kita untuk meraih kebahagiaan dan kebahagiaan itu bisa dicapai atas tiga hal yang pertama adalah tazkiyatun nafsi kesucian diri tidak boleh ada iri dengki, tidak boleh ada dendam, tidak boleh ada penyebaran hoaks, tidak boleh ada fitnah, tidak boleh ada upaya merancang perilaku radikalisme atau terorisme. Karena orang yang hatinya suci dia akan selalu mencintai sesama dan mencintai negeri,” kata Pengasuh Ponpes Al-Mizan Jatiwangi Majalengka ini dalam keterangannya, Rabu (12/5).

Kedua, kemenangan di Idul Fitri bisa dicapai dengan banyak menyebut nama Allah SWT. Menurutnya, dalam situasi pandemi seperti ini, memakai masker tak hanya menghindarkan virus tapi juga menghindarkan kita pada ucapan-ucapan yang buruk.

“Yang kedua kebahagiaan itu dicapai kemenangan itu dicapai dengan dzikir banyak menyebut nama Allah. Ini sebenarnya momentum penting ketika kita memakai masker kita menutup mulut kita untuk tidak berbohong, tidak memprovokasi, menyebarkan hoaks, dan juga mengumbar janji yang tidak akan bisa dipenuhi,” kata anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Poin ketiga untuk meraih kemenangan adalah dengan shalat. Kiai Maman mengatakan bahwa orang yang shalat akan dijauhkan dari nilai-nilai kejelakan.

“Poin ketiga kita melakukan shalat. Shalat itu menjadi inti utama dalam ajaran Islam dimana orang yang melakukan salat dia akan dijauhkan dari nilai-nilai fahsya dan munkar nilai-nilai kejelekan. Maka orang yang salat dia tidak akan berani memaki memfitnah saudaranya sendiri, dia akan selalu menciptakan nilai-nilai kedamaian dan keselamatan,” jelasnya.

Kiai Maman mengatakan bahwa Idul Fitri artinya adalah kembali ke fitrah kemanusiaan. Fitrah kemanusiaan mengacu pada tiga nilai utama, yaitu keimanan, kebaikan, dan keindahan.

“Idul Fitri itu memiliki arti kembali ke fitrah kemanusiaan. Fitrah kemanusiaan mengacu pada tiga nilai utama. Yang pertama keimanan, yang kedua kebaikan, yang ketiga adalah keindahan,” sebutnya.

Kiai Maman mengatakan bahwa Idu Fitri kali ini harus saling memberikan rasa aman pada diri sendiri dan juga orang lain, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, kebaikan yang diharapkan saat ini adalah tidak menyebarnya Covid-19.

Kiai Maman mengatakan bahwa Idul Fitri artinya adalah kembali ke fitrah kemanusiaan.

“Maka konteks Idul Fitri tahun ini kita memaknainya agar nilai-nilai keimanan kita diletakkan pada konteks memberikan rasa aman maupun kepada diri kita atau orang lain. Caranya adalah dengan memakai masker, menjaga jarak, dan juga selalu mencuci tangan. Itu lah sesungguhnya hakekat Idul Fitri kalau kita memiliki pemahaman keimanan yang menciptakan rasa aman maka itu terjadi kebaikan di tengah masyarakat. Kebaikan yang diharapkan pada saat ini adalah tidak menyebarnya Covid-19,” katanya.

Menurutnya, keindahan Idul Fitri tidak harus dengan kerumunan atau pertemuan tapi persaudaraan. Kiai Maman mengajak umat Islam untuk bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk menikmati Idul Fitri.

“Tentu kita lihat nilai-nilai kebaikan itu yang akan menjadi prinsip utama kita Idul Fitri. Kita masih diberi umur dan kesempatan untuk menikmati Idul Fitri walau dengan keterbatasan dan dengan itu lah keindahan terletak pada nilai kerumunan atau pertemuan tapi pada hakekat kebersamaan dan persaudaraan,” ujarnya.

 

Editor : Maji

 

Berita Terkait

Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN
HARI PERS NASIONAL 2025, Bey Machmudin: Membangun Sikap Kritis dan Berintegritas
Jaga Ekosistim TPA Saimukti, Penanganan Sampah Bandung Raya Dilakukan Kewilayahan
KAI Group Layani 39,08 Juta Penumpang Selama Januari 2025, Simak Data Berikut Ini
Atalia Praratya Ajak Majelis Taklim di Cimahi Perkuat Sinergi dengan Prinsip 3K
Pembina Samsat Jabar Gelar Operasi Gabungan Sasar Penunggak Pajak
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:35 WIB

Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini

Selasa, 11 Februari 2025 - 13:04 WIB

Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi

Selasa, 11 Februari 2025 - 12:54 WIB

Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN

Minggu, 9 Februari 2025 - 19:49 WIB

HARI PERS NASIONAL 2025, Bey Machmudin: Membangun Sikap Kritis dan Berintegritas

Minggu, 9 Februari 2025 - 13:54 WIB

Jaga Ekosistim TPA Saimukti, Penanganan Sampah Bandung Raya Dilakukan Kewilayahan

Berita Terbaru

Pemerintah Kabupaten Bandung kembali membuka  program BESTI (Beasiswa ti Bupati) tahun 2025.(Foto: dok/dara)

BANDUNG UPDATE

Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini

Selasa, 11 Feb 2025 - 13:35 WIB

HEADLINE

Soal Pagar Laut Bekasi, KKP Beri Sanksi PT TRPN

Selasa, 11 Feb 2025 - 12:54 WIB

CATATAN

KONFERENSI LIGA ARAB “A”-historis Israel-Trump, Fatal!

Selasa, 11 Feb 2025 - 08:58 WIB