Pekan Olahraga Nasional ke XX akan digelar di Papua, 2 hingga 15 Oktober 2021. Pembukaan akan digelar di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura. Namun, karena kondisi masih pandemi covid, tentu saja akan berlangsung dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.
DARA – Memang suasananya berbeda dengan PON XIX di Jawa Barat tahun 2016 lalu. PON di Papua ini berlangsung ditengah pandemi covid. Segalanya harus manut terhadap aturan protokol kesehatan. Itu semua demi mengantisipasi munculnya penularan atau klaster baru.
Hingar bingar pun tampaknya akan jauh berkurang dibading PON XX beberapa tahun lalu. Penon atau sporter sudah tentu akan dibatasi untuk menjaga kerumunan. ‘Ya sudah, begitulah kondisi PON di Papua yang dipastikan takan semeriah tahun-tahun sebelumnya.
Semoga meski dalam keterbatasan karena pandemi, semangat bertanding, sportifitas bertarung dan makna yang terkandung dalam gelaran pesta olahraga bergengsi di tanah air itu tidak surut. Lebih penting adalah dengan PON persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia tetap tegak di bumi Nusantara.
Sekadar kilas balik gelaran pesta olahraga tertinggi di Indonesia, mari kita seikit mengenang kemeriahan pada PON XX yang berlangsung di Jawa Barat, tahun 2016 lalu.
Jawa Barat saat itu keluar sebagai juara umum dengan mengoleksi 531 medali, yakni 217 emas, 157 perak, dan 157 perunggu. Jumlah raihan medali itu menorehkan sejarah sebagai raihan medali terbanyak sepanjang bergulirnya PON yang mulai sejak tahun 1951 lalu.
Jawa Barat sebagai tuan rumah sukses menyelenggarakan pesta olahraga nasional itu dengan menggelar 44 cabang dan 61 venue dengan jumlah pertandingan sebanyak 5.205 pertandingan. Berlangsung di 16 kabupaten/ kota.
Dikatakan Gubernur Jawa Barat saat itu yakni Ahmad Heryawan, dari jumlah pertandingan 5.205 pertandingan tercatat hanya 11 pertandingan yang sempat terkendala, artinya hanya mencapai 0,2 persen.
Kemudian jika diukur dari jumlah sengketa pertandingan yang diajukan kepada Dewan Hakim PB PON XIX hanya mencapai 9 perkara, jauh menurun dari PON sebelumnya yang mencapai 21 perkara.
Soal pelayanan pendukung pertandingan, seperti layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, kesehatan, keamanan dan sistem informasi nyaris tidak ada keluhan yang siginifikan dari para peserta, termasuk ketersediaan sarana prasarana venues dan peralatan pertandingan, hampir semua peserta dan panitia pelaksana menyatakan kepuasannya.
Ada 89 Rekor PON terpecahkan, 33 Rekor Nasional, 1 Rekor Sea Games, 26 Rekor Asia, dan 5 Rekor Dunia.
PON XIIX Jawabar 2016 juga sukses dalam soal pemberdayaan ekonomi. Menjadi berkah bagi banyak pelaku ekonomi, mulai dari sektor kontruksi yang bergerak dalam kegiatan penyiapan venues dan jalan akses menuju venues, sektor Industri peralatan olahraga, pelaku ekonomi di sektor perhotelan, restoran, kuliner dan juga para pelaku usaha sektor transportasi, konveksi, kerajinan dan pariwisata yang meningkat omset usahanya selama penyelenggaaan PON XIX Tahun 2016 di Jawa Barat.
Kita berharap kesuksesan yang diraih Jawa Barat dalam penyelenggaraan PON juga terulang di Papua, meski dalam kondisi pandemi. Lebih penting lagi, gelaran PON XX tidak malah memunculkan klaster baru covid.
Semoga juga gelaran PON XX di Papua ini tidak terganggu oleh adanya serangan atau baku tembak dari kelompak kriminal bersenjata (KKB). Kita berharap pihak TNI dan Polri lebih mampu menjaga keamanan di Papua, terlebih saat gelaran PON sedang berlangsung.***
Editor: denkur