Kisah Pilu Sang Pembantu, Masukan Bayi ke Dalam Mesin Cuci

Rabu, 6 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar hanya ilustrasi (Foto: Bimakini)

Gambar hanya ilustrasi (Foto: Bimakini)

Pacaran dua tahun, lalu hamil. Sang Pacar malah kabur. Malu diketahui orang. Akhirnya, saat bayi itu lahir, ia masukan ke dalam mesin cuci.


DARA | PALEMBANG – Seorang asisten rumah tangga, ST (36) terpaksa harus berurusan dengan polisi karena membuang bayi yang baru saja ia lahirkan ke dalam mesin cuci.

Kepada polisi ST mengakui melakukan itu karena malu, sebab bayinya itu hasil hubungan gelap dengan seorang pemuda berinisial AD.

ST juga mengakui bayi itu lahir di kamar mandi. Lalu panik, tidak tahu harus berbuat apa hingga akhirnya ia masukan bayi itu ke mesin cuci yang sedang menyala. Bayi itu terlihat lemah dan diperjalanan menuju rumah sakit bayi itu meninggal.

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang setelah menahan ST melakukan gelar perkara di Mapolresta Palembang. ST pun menceritakan kronologis kejadiannya.

Menurut pengakuan ST, ia dua tahun berpacaran dengan AD. Namun, kemudian dia hamil. Tapi, AD menolak bertanggungjawab. Ia malah kabur meninggalkan ST.

Akhirnya ST penyembunyikan kehamilannya. Sehari-hari ia selalu pakai korset agar tak kelihatan orang.

Saat hendak melahirkan, ST merasa sakit di bagian perutnya. Lalu, ia masuk ke kamar mandi. Tak lama kemudian bayi itu lahir. “Bayi saya itu langsung jatuh ke lantai kamar mandi karena posisi saya waktu itu berdiri,” ujarnya.

ST meminta handuk kepada rekan sesama asisten pembantu rumah tangga.

Peristiwa itu terjadi di rumah majikannya yakni Ferdyta Azhar, anak mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki di Jalan Telaga nomor 9, RT4, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, pukul 11.00 WIB, Senin (4/11/2019).

ST keluar dari dalam kamar mandi dalam keadaan pucat dan lemah, sehingga rekannya memberikan pertolongan dan membawa ST ke rumah sakit. Mendengar ajakan rekannya itu, ST malah panik. Merasa malu.

“Pas diajak ke rumah sakit saya panik jadi saya masukkan anak saya ke dalam mesin cuci. Saya niatnya cuma sementara saja naruh di situ, mau saya bawa ke panti asuhan,” ujarnya.

Kapolresta Palembang Komisaris Besar, Didi Hayamansyah mengatakan, atas perbuatannya ST terancam hukuman penjara 20 tahun.***

Editor: denkur

 

 

Berita Terkait

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga
Kemendes Yandri : Bergerak Langsung ke Desa Untuk Mempercepat Sinergitas
Ketua Umum Bhayangkari Tinjau Penyaluran Air Bersih bagi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Posko Kobasoma
Berantas Judi Online, LPSK Siap Jaga Kerahasiaan Saksi
Simak! Dirut Pertamina Merapat ke Kemhan
Menekraf Teuku Riefky Ajak Stakeholder Dukung Ekraf Sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Indonesia
Astama Ops Kapolri Tinjau Posko Kemanusiaan Polda NTT, Pastikan Kesiapan Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:29 WIB

Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia

Jumat, 15 November 2024 - 20:24 WIB

Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga

Kamis, 14 November 2024 - 18:31 WIB

Kemendes Yandri : Bergerak Langsung ke Desa Untuk Mempercepat Sinergitas

Kamis, 14 November 2024 - 17:58 WIB

Ketua Umum Bhayangkari Tinjau Penyaluran Air Bersih bagi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Posko Kobasoma

Kamis, 14 November 2024 - 12:36 WIB

Berantas Judi Online, LPSK Siap Jaga Kerahasiaan Saksi

Berita Terbaru