Kisah Rumaiyah Saat Dikunjungi Dua Meteri

Selasa, 24 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: kemensos

Foto: kemensos

Seorang wanita paruh baya sibuk mondar-mandir. Tangannya cekatan menata aneka makanan dan minuman serta merapikan kursi dan perabot rumah.


DARA | Lalu di halaman rumahnya orang-orang ramai menunggu tamu penting berkunjung.

Sambil mengendong si bungsu, perempuan itu pun merapikan penampilannya. Di sampingnya ada suaminya yang terlihat gugup.

Maklum, baru kali ini mereka dikunjungi orang-orang yang biasanya hanya bisa dilihat dari televisi. Namun, Jumat 20 Januari 2023 menjadi hari bersejarah bagi keluarga itu.

“Ibu sampai,” kata seorang petugas yang membuatnya terkesiap. Dilihatnya dari jauh, dua perempuan berpengaruh di negeri ini sedang berjalan menuju rumahnya.

Tak pernah ia sangka gang sempit dengan jalan tanah berbatu yang lebarnya tak lebih dari 1,5 meter itu dipijak oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Tak hanya melintasi gang sempit, dua menteri itu harus berjalan menanjak untuk sampai ke rumah yang berlokasi di Desa Ngabab Kecamatan Pujon Kabupaten Malang itu.

“Namanya siapa ibu?” tanya Menkeu saat sampai.

“Rumaiyah,” jawabnya dengan senyum sumringah.

“Iki (ini) suaminya? Jenenge sopo (namanya siapa)?” tanya Menkeu lagi.

“Kusiyadi,” jawab suami Rumaiyah.

Keempatnya lantas menghadap papan dinding yang berisi foto-foto kondisi rumah Rumaiyah yang belum direnovasi dua bulan yang lalu.

“Ini lho bu rumahnya sebelum direnovasi,” kata Mensos menunjuk salah satu foto di papan.

Tampak rumah berdinding anyaman bambu, gentengnya sudah usang, dan lantai beralaskan tanah.

Jika hujan bocor pun tak bisa dicegah. Rumaiyah mengaku, kadang lantai bisa becek jika sedang hujan besar. Belum lagi angin, keluarga itu akan dilanda rasa khawatir rumah akan roboh.

Kondisi itu sangat kontras dengan rumah Rumaiyah saat ini. Rumah yang ia sebut gubuk itu kini disulap menjadi rumah permanen bergaya minimalis modern.

“Sekarang sudah jadi bagus kayak gini, mangrong-mangrong (besar dan mewah),” kata Menkeu melihat kondisi Rumaiyah saat ini.

Rumaiyah (40) dan Kusiyadi (43) adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) miskin ekstrem yang memperoleh program Rumah Sejahtera Terpadu dan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).

Dua program ini adalah beberapa dari program penanganan kemiskinan ekstrem terpadu yang diluncurkan Kementerian Sosial untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi demi tercapainya 0% Kemiskinan Ekstrem di tahun 2024.

Kemensos berkomitmen memperbanyak program yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat miskin sehingga dapat mandiri dan terlepas dari ketergantungan akan bantuan sosial.

“Kerjane opo (kerjanya apa)?” tanya Menkeu lagi.

“Serabutan, ngojek,” jawab Kusiyadi.

“Saiki usaha ne opo (sekarang usahanya apa)?” sekarang giliran Mensos yang bertanya.

“Ternak ayam,” kata Rumaiyah sembari menunjuk kendang ayam yang ada di sebelah rumah.

Mensos dan Menkeu pun langsung mengikuti Rumaiyah melihat tempatnya beternak ayam jowo super (joper).

Usaha ternak ayam didapat Rumaiyah dari program PENA, pemodalan usaha bagi KPM untuk meningkatkan pendapatan.

Dari PENA, Rumaiyah mendapatkan modal yang dibelikan ayam joper sebanyak 500 ekor, pakan, vaksin dan vitamin, kandang ayam beserta alat lainnya.

Ayam joper dipanen minimal 2 sampai 3 bulan. Dengan modal Rp6.000/ekor, ayam dapat dijual kembali dengan dengan harga Rp35.000/ekor.

Untuk 500 ekor ayam, diperlukan pakan sebanyak 4 karung seharga Rp450.000/karung, sehingga modal yang diperlukan untuk dua bulan adalah Rp1,8 juta. Dari modal tersebut, diproyeksikan Rumaiyah bisa mendapatkan omzet sebesar Rp7,8 juta per bulan.

“Rp6.000 jadi Rp35.000 itu kan hampir 5 kali lipat lebih ya, tapi dikurangi ongkos-ongkos. Seng penting ojo akeh sing mati nggeh bu,” kata Menkeu menghitung perkiraan pendapatan ternak ayam milik Rumaiyah.

Setelah berbicang lama di lokasi ternak ayam, Mensos dan Menkeu kemudian melihat isi rumah baru Rumaiyah. Bersama dengan Bupati Malang HM Sanusi dan anggota DPRI RI Andreas Eddy Susetyo, keduanya memasuki rumah dan mengecek perabot yang merupakan bantuan dari program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial).

“Ini kita bangun dengan dana Rp126 juta. Kerja sama dengan BI itu, karena ini untuk miskin ekstrem. Rumahnya itu udah mau roboh,” kata Mensos.

Rumah baru Rumaiyah berukuran 36 meter persegi. Terdapat dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan MCK yang dilengkapi dengan shower untuk mandi.

Rumahnya pun sudah dialiri listrik sendiri, dulunya ia menumpang listrik di tetangga. Sekarang kekhawatiran rumah akan roboh pun sirna, anak-anak nya juga bisa belajar dengan gembira.

Rumaiyah sebelumnya adalah penerima PKH (Program Keluarga Harapan) sejak tahun 2016. Pada tahun 2022, Mensos mencanangkan program PENA yang berutujuan untuk meningkatkan pendapatan KPM, terutama KPM PKH, yang berusia produktif agar bisa mandiri.

Program ini pun terintegrasi dengan Program Rumah Sejahtera Terpadu untuk rumah, dan ATENSI untuk isi perabot rumah. Program pengentasan kemiskinan terpadu ini menjadi angin segar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, terutama miskin ekstrem.

Editor: denkur | Sumber: kemensos

Berita Terkait

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara
Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode
Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan
Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App
CIMB Niaga Hadirkan Cakra Khan dan Pemenang Kejar Mimpi Rising Start dalam Konser Kejar Mimpi untuk Indonesia di Batam
Goodyear Perluas Layanan Belanja Digital Melalui TikTok Shop dan Program Trade-In
Pinjaman Multiguna Melalui Fasilitas Dana Dari SEVA, Mudah Penuhi Segala Kebutuhan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:42 WIB

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:19 WIB

Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:08 WIB

Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:00 WIB

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan

Jumat, 13 Desember 2024 - 15:59 WIB

Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Des 2024 - 06:25 WIB

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Des 2024 - 06:16 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Des 2024 - 06:13 WIB