Ilham tak mampu menahan air mata saat mengingat almarhumah ibunya.
DARA | Santri dengan nama lengkap Muhammad Ilham Ramadhan itu ditinggal sang ibu tepat satu bulan sebelum berangkat ke pesantren.
Ilham, panggilan akrabnya, adalah santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Sukabumi, Jawa Barat. Ia masuk ke pesantren pada Juli 2023 lalu.
Dengan begitu, ia sudah berada di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi selama kurang lebih tiga bulan.
Kedatangannya di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi membawa cerita yang cukup menyayat hati. Pasalnya, satu bulan sebelum masuk pesantren, ibunya wafat.
Ilham sempat menceritakan kisah pilunya itu. Katanya, sang ibu memang telah mengalami sakit sejak 2019. Namun, semakin kondisi kesehatan ibunya semakin memburuk setelah Idul Fitri 2023 lalu.
“Waktu lebaran masih bisa jalan, bareng sama Ilham, sama mamas dan mba, tapi ke sini-sini umi mulai nggak bisa jalan, jadi harus tiduran,” kata Ilham.
Santri asal Lampung Selatan itu masih ingat betul saat ibunya menghembuskan napas terakhir. Ketika itu, dirinya berada di samping ibunya sebelum wafat. Ia dan anggota keluarga lainnya juga membacakan Al-Qur’an dan berdoa di samping sang ibu.
“Jadi, Ilham pulang dari main, sore, sampai rumah ternyata umi udah nggak bisa ngapa-ngapain, abi dan yang lain terus bacain Al-Qur’an, jadi Ilham juga bersih-bersih, pakai baju sama sarung terus ikutan baca Al-Qur’an di samping umi,” tutur santri berusia 15 tahun itu.
Tepat setelah Sholat Maghrib, Allah memanggil ibunya. Ilham dan keluarga hanya bisa pasrah menerima keadaan. Meski sangat terpukul, Ilham harus tagar agar ibunya tenang.
“Sekitar jam 7-an umi meninggal dunia,” tutur Ilham sambil menangis.
Ilham adalah sosok anak yang dekat dengan orang tuanya, terlebih ibunya. Ia juga ingin menceritakan pesan yang disampaikan oleh ibunya sebelum wafat. Namun, perasaan sedih dan sesak di dada membuatnya tak dapat berkata apa-apa.
Kini, Ilham sudah mulai bisa menerima keadaan. Dengan masuk ke Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Ilham yakin bisa membahagiakan orang tuanya. Ia juga mengatakan ingin menyelamatkan ibunya dengan ilmu dan hafalan Al-Qur’an.
“Ilham ingin menyelamatkan umi, semoga Ilham di sini bisa belajar dengan baik, bisa lebih baik lagi, jadi bisa banggain keluarga dan umi yang udah nggak ada,” katanya, dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (23/10/2023).
Dalam buku catatan santri, Ilham bercita-cita ingin membawa orang tua ke Mekah. Meski belum sempat ke Tanah Suci bersama ibunya, Ilham tetap bersemangat belajar dan mendalami Al-Qur’an di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi.
Ilham adalah salah satu santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi yang sedang menimba ilmu. Ia sangat ingin menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz dan menjadi seorang pengajar. Dirinya juga bermimpi mendirikan pondok pesantren ketika dewasa kelak.
“Untuk umi, semoga bisa tenang di sana, selalu dalam lindungan Allah dan semoga bisa tenang di surga, semoga Ilham bisa membawa umi ke surga,” tulis Ilham dalam buku catatan santri.
Editor: denkur