Kisruh PPDB, Sejumlah Orangtua Siswa Datangi Disdik Jabar

Rabu, 24 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ayobandung

Foto: Ayobandung

Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) menuai masalah. Di Bandung, kemarin puluhan orang tua siswa mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Jabar, meminta tanggungjawab atas munculnya sejumlah masalah yang dinilai memberatkan para orangtua siswa.


DARA | BANDUNG – Puluhan orangtua yang mendatangi kantor Disdik Jawa Barat mengatakan, PPDB dilakukan secara online, namun tidak semua masyarakat mengerti IT. Selain itu katanya pengumuman PPDB pun tidak transparan.

Disebutkan Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Illa Setiawati, masalah titik koordinat juga jadi persoalan. Banyak orang tua yang mengeluh karena titik koordinatnya salah, serta tidak sesuai dengan kenyataan tempat tinggalnya.

“Pengumuman PPDB pun tidak transparan. Ini banyak dikeluhkan orang tua. Karena mereka juga tidak tahu mengapa anaknya tergeser, kan itu tidak dibuka, enggak dijelaskan,” ujar Illa seperti dikutip dara.co.id dari ayobandung, Rabu (24/6/2020).

Menurut Illa, dengan sistem tersebut, ketika siswa tidak diterima, namanya langsung hilang. “Tidak ada rekapitulaisnya pula,” katanya.

Sosialisasi PPDB pun menjadi masalah, buktinya masih banyak orang tua yang belum paham teknis PPDB.

“Mungkin edukasi juga kurang ya. Sosialisasi ke sekolah asal juga mungkin sangat buruk sekali. Karena pada saat pengesahan juknis (petunjuk teknis) waktunya mepet sehari sebelum pendaftaran,” katanya.

Sementara itu, Anggota FMPP, Sudiarto, mengatakan dinas selalu merekomendasikan siswa yang tidak diterima di negeri untuk diterima di sekolah swasta. Namun, pelayanan di sekolah swasta selalu dihadapkan dengan biaya.

“Saat daftar saja harus membayar sejumlah uang. Belum kalau di SMK harus bayar praktik dan ini itu. Bohong kalau siswa miskin di swasta gratis, tetap saja bayar. Jadi selama ini dinas hanya omdo,” kata Sudiarto.

Masih dikutip dari Ayobandung, Sekretaris I Panitia PPDB Dinas Pendidikan Jabar, Dian Peniasiani, mengatakan, dalam Permendikbud dijelaskan bahwa PPBD itu tanggung jawab sekolah melalui musyawarah dewan guru.

Selain itu, dalam konsep merdeka belajar juga sekolah harus berkreasi dan berinovasi. Belajar berinovasi itu dimuali dari PPDB. Dengan demikian, PPDB sepenuhnya tanggung jawab sekolah.

“Kita, disdik hanya sebagai koordinator saja, karena dapat dibayangkan jika semua sekolah memiliki aturan masing-masing. Maka disdik hadir di situ,” kata Dian.

Terkait transparansi, kata Dian, rekapitulasi siswa memang tidak dimunculkan saat siswa selama proses pendaftaran. Hal itu karena ada hitung-hitungan kalibrasi nilai UN bagi siswa jalur prestasi nilai rapor. Namun, saat pengumuman orang tua siswa bisa melihat nilainya. “Insyaallah kita selalu transparan,” katanya.

Menurutnya, transparansi hal yang harus dilakukan dalam proses PPDB dan sudah ada di petunjuk teknisnya. Sekiranya dalam proses PPDB ada kecurangan dan ada penyimpangan misalnya dalam pengisian berkas, maka sanksinya sudah jelas ada di petunjuk teknisnya. Misalnya, sebelum mengisi berkas, ada surat pernyataan tanggung jawab mutlak yang harus ditandatangan orang tua.

“Dalam surat keterangan mutlak tersebut, orang tua bersedia dikenakan sanksi jika menyalahgunakan data atau berkas. Contohnya jika ada penyalahgunaan dalam kartu keluarga maka sistem akan menolak, karena sistem kita sudah terintegrasi,” kata Dian.

Dian mengaku, permasalahan PPDB SMA/SMK/SLB Jabar sangat kompleks. Tahun ini, PPDB dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid-19. Sosiasisasi yang dilaksanakan pun tidak bisa dengan tatap muka tapi melalui video conferensi.

“Dalam tatap muka saja sosialiasi itu terkadang ada ya miss, apalagi dilakukan secara virtual. Makanya kami juga melakukan sosialisasi dengan media massa dan media sosial,” katanya.

Begitu juga, kata dia, dalam jaringan dan infrastruktur, memang ada warga yang tidak bisa mengakses internet. Namun pihaknya sudah mengantisipasi dengan berkoordinasi dengan sekolah. Sekolah yang dituju bisa membantu dengan memberikan failitas masyarakat yang akan mendaftar.

Menurutnya, wajar jika banyak orang tua yang kecewa tidak masuk sekolah negeri. Hal itu karena lulusan SMP sederajat di Jabar ada sekira 700.000 siswa. Sementara daya tampung SMA/SMK negeri ini hanya 149.977 siswa.

“Jadi kapasitasnya terbatas. Makanya ada selesksi. Sekolah negeri dan swasta itu perbandingannya sangat jauh,” kata Dian.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Pemda Provinsi Jawa Barat Mengawasi Pembongkaran Pagar Laut di Bekasi
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Pemprov Jabar Evaluasi Kerja Sama dengan PT TRPN Soal Pagar Laut Bekasi
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:34 WIB

Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:26 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:23 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:26 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Feb 2025 - 06:23 WIB