DARA |KARAWANG— Kebocoran minyak di sumur minyak blok Offshore North West Java (ONWJ), sekitar 7 mil dari bibir pantai Cilamaya, pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ditangani dengan cara disumbat menggunakan material semen.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, M R Karliansyah, menyebutkan upaya menutup kebocoran minyak dan gas di blok ONWJ penting secepatnya dilakukan agar tumpahan minyak tersebut tidak makin parah mencemari lingkungan. Hingga Jumat (26/7), sudah ada enam desa di pesisir Karawang yang sudah terkena dampak.
Pada saat yang bersamaan, kebocoran minyak dan gas di blok ONWJ masih terjadi berlangsung dan terus mencemari lingkungan. “Kami minta Pertamina, bagaimana caranya kebocoran itu secepatnya bisa ditutup dan bisa dikendalikan,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Untuk menyumbat disemen itu, lanjut dia, rencananya dengan gripwell. “Agak miring gitu ya. Nah, ini kan butuh waktu pengangkutan dengan gripwell, kemudian memasang alatnya. Jadi waktu diskusi kemarin mereka (PT Pertamina) menyampaikan ada kemungkinan paling lambat taksirannya paling jelek itu akhir Agustus bisa tuntas,” ujar dia.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mendesak Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bertanggung jawab atas dampak kebocoran minyak mentah di perairan utara Kabupaten Karawang. “Kami minta Pertamina memberi kompensasi atau ganti rugi kepada warga yang terdampak kebocoran minyak mentah itu, khususnya warga nelayan dan petani tambak.”
Ia mengaku sudah mendapat laporan terkait dampak kebocoran minyak mentah di perairan Karawang. Di antaranya banyak nelayan yang mengeluhkan minimnya tangkapan mereka akibat kejadian itu.
Petani tambak di wilayah pesisir utara Karawang juga terkena dampak peristiwa kebocoran minyak mentah milik Pertamina tersebut. “Saya intruksikan agar para kepala desa di wilayah pesisir utara Karawang menginventarisasi warga yang terkena dampak,” katanya, belum lama ini, seraya menambahkan, hal tersebut perlu dilakukan karena hingga kini terdapat tujuh desa di pesisir utara Karawang yang terkena dampak atas kejadian kebocoran minyak mentah itu.
Di tempat berbeda, Vice President Relations PHE ONWJ, Ifki Sukarya, menyebutkan, pihaknya siap memberi ganti rugi kepada warga pesisir Karawang yang terkena dampak kebocoran minyak mentah.” Intinya kita menyiapkan untuk ganti rugi. Tapi penyalurannya nanti akan melalui pemerintah desa,” katanya.***
Wartawan: Teguh Purwahandaka | Editor: Ayi Kusmawan