Menurutnya, pramuka itu milik semua golongan tanpa memandang latar belakang profesi. Justru dengan keragaman, tujuan pembentukan karakter seseorang melalui gerakan pramuka mudah terwujudkan.
DARA| BANDUNG – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) angkatan ke-VI tahun 2020. Peserta KML kali ini diikuti 54 peserta dengan latar belakang beragam profesi seperti pendidik, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tenaga kesehatan, unsur Kementrian Agama (Kemenag) aparatur pemerintahan lainnya bahkan wartawan.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka KBB, Aseng Junaedi menyatakan, keragaman profesi pada kegiatan KML kali ini, sebagai salah satu presentasi dari Pengurus Kwarcab Pramuka KBB periode sekarang yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat.
Menurutnya, pramuka itu milik semua golongan tanpa memandang latar belakang profesi. Justru dengan keragaman, tujuan pembentukan karakter seseorang melalui gerakan pramuka mudah terwujudkan.
“Saya bersyukur, peserta KML angkatan sekarang makin berwarna. Karena diikuti oleh berbagai profesi, seperti yang kita harapkan selama ini,” tutur Aseng, disela-sela membuka KML angkatan VI di Sekretariat Kwarcab Pramuka KBB Jalan Pasir Halang Kecamatan Cisarua, KBB, Sabtu (24/10/2020).
Aseng yang menggelindingkan pramuka era milenial ini berharap, para peserta KML tidak sekedar mengejar ijazah saja. Namun bisa menyerap semua materi yang disampaikan para pelatih, kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Saat mengikuti KML, ia menekankan pada peserta agar selalu disiplin, tepat waktu, bertanggungjawab, menunjukan perilaku positif serta kehadiran menjadi prioritas kelulusan. “Dan sikap seperti itu, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah mereka dinyatakan lulus,” tegas Aseng.
Ketua Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kancah Luhung Dipati Ukur Kwarcab Pramuka KBB, Endin Mahpudin menjelaskan metode pemberian materi KML VI terbagi dalam pertemuan tatap muka selama 4 kali dan secara virtual 3 hari.
“Hari ini, pembukaan dilanjutkan dengan pemberian materi. Kemudian mulai tanggal 25 sampai 27 Oktober secara daring (dalam jaringan). Tanggal 29 Oktober sampai 1 November, dilanjut lagi dengan tatap muka, sekaligus penutupan, ” bebernya.
Endin juga mengatakan jika seluruh rangkaian kegiatan tetap menjalankan protokol kesehatan. “Tetap jaga jarak, bermasker dan senantiasa cuci tangan,” pungkasnya.
Editor : Maji