Sejumlah Warga yang tinggal di daerah langganan banjir telah mengemasi barang-barang berharga milik mereka. Warga tak ingin banjir yang biasa melanda saat musim hujan itu menghancurkan barang-barang tersebut.
DARA | BANDUNG – Kolam Retensi Cieunteung di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung belum memberi ketenangan bagai warga menjelang musim hujan. Karena itu warga setempat dan warga Kecamatan Dayeuhkolot, jauh-jauh hari telah mengemasi barang-barang berharga mereka.
Mereka bilang pengemasan barang-barang tersebut, merupakan tindakan antisipatif dan kewaspadaan menghadapi musim hujan. “Wajar kalau kami bersikap waspada. Jangan sampai kami kebablasan kalau banjir,” kata Syam, warga Kecamatan Baleendah, tempo hari.
Menurut Syam, Kolam Retensi Cieunteung yang diharapkan bisa menurunkan tinggi genangan banjir belum menjadi jaminan bagi sebagian warga langganan banjir itu. Katanya, lanjut dia, kolam retensi itu dapat menurunkan tinggi genangan banjir 1 meter di Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Baleendah.
“Sehingga, bisa mengurangi luas genangan banjir dari semula 342 Ha menjadi 41 Ha,” ujar Syam.
Kolam kolam retensi seluas 8,7 ha yang diperkirakan mampu menampung 220 ribu m3 air buangan Sunagi Citarum, belum membuat warga merasa aman dan nyaman. Padahal, lanjut dia, kolam itu dilengkapi 3 unit pompa pengendali banjir berkapasitas 3,5 m3/detik dan 1 unit pompa harian berkapasitas 1,5 m3/detik.
Hal senada dilontarkan Muhtar. Ia berharap Ia berharap pembangunan kolam retensi itu dapat mengatasi masalah banjir yang kerap melanda setiap musim hujan tiba.
Selain belum merasa aman atas pembangunan Kolam Retensi Cieunteun, kekhawatirannya bertambah, karena ia mendengar tanaman pohon keras di hulu Sungai Citarum hanya sebagian yang tumbuh. Kondisi demikian, menurut dia akan berdampak terhadap wilayah yang lebih rendah.
“Debit air Sungai Ciatrum sekarang masih kwcil, karena hujan belum merata. Jadi, kami masih agak tenang,” katanya.***
Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan