Pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini yang begitu dinamis.
DARA | Kontribusi positif para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak dapat dipungkiri. Sebagai wujud komitmen atas pengembangan UMKM melalui institusi pendidikan, PT Federal International Finance (FIFGROUP) berkolaborasi dengan Universitas Parahyangan (UNPAR) meluncurkan program Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE) serta Financial Life Skill (FLS).
Kick off Program SCORE FLS yang diselenggarakan di Ruang Audio Visual FISIP, Lantai 1, Gedung FISIP Universitas Parahyangan, Bandung pada Selasa (23/4) mengusung tema “Scale Up Your Business for Your Success.”
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin, mengatakan pelaku usaha harus
mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini yang begitu dinamis.
“Dinas Koperasi UMKM sangat terbantu dengan adanya program SCORE FLS ini dalam membantu memberikan penyuluhan dan pembinaan UMKM Kabupaten Bandung dan mendorong para pelaku UMKM yang menjadi peserta untuk dapat berkembang dengan melakukan inovasi yang berdampak terhadap pertumbuhan bisnis usaha,” kata Dindin.
Sementara itu, Microfinancing Division Head FIFGROUP, Cicilia Tri Hapsariningtyas, menyatakan FIFGROUP, melalui brand service FINATRA, senantiasa berkomitmen penuh mendorong perkembangan UMKM Indonesia.
“Kami tidak hanya menyediakan pembiayaan modal usaha, tapi juga memberikan berbagai pengembangan
pengetahuan dan kemampuan bagi para pelaku UMKM,” kata Cicilia.
Sebanyak 50 UMKM di wilayah Bandung berpartisipasi dalam kegiatan inkubasi bisnis dalam program itu. Para peserta mendapatkan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing bisnis mereka.
Riezky Candra Novariz, Microfinancing Partnership and Marketing Development Senior Analyst FIFGROUP, menjelaskan bahwa UMKM peserta dapat mengoptimalkan berbagai aktivitas dalam pengembangan bisnis mereka.
“Dengan kolaborasi bersama UNPAR, UMKM dapat mengoptimalkan seluruh aktivitas dan fasilitas yang kami berikan, dari Workshop dan Coaching, Mentoring, hingga Pameran Bisnis. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan,” kata Riezky yang selanjutnya meresmikan Kick Off Program SCORE FLS secara simbolis melalui pemukulan gong pada Selasa (23/4/2024).
UMKM Naik Kelas
Tidak hanya kegiatan peresmian, sebagai rangkaian program pada acara Kick Off Program SCORE FLS tersebut, diselenggarakan sebuah kegiatan talkshow yang ditujukan sebagai sharing session bagi UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.
Sebagai pembicara hadir Riezky Candra Novariz selaku Microfinancing Partnership and Marketing Development Senior Analyst FIFGROUP, Denny Syarief selaku Ketua Perkumpulan Pengusaha Karsa Mandiri (PPKM), Dewi Amoe selaku Alumni Program SCORE & Owner Jenama Amoe Decoucraft, dan Nina Septina selaku Dosen Program Vokasi UNPAR dan SCORE Trainer.
Menurut Riezky, dua permasalahan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM adalah Permodalan dan Pemasaran. Banyak UMKM yang mengalami kendala dalam mengembangkan bisnisnya menjadi lebih besar dengan mencakup pasar yang lebih luas.
“FINATRA turut mendukung pengembangan UMKM dengan menjadi solusi finansial pilihan dalam memenuhi kebutuhan modal pertumbuhan usaha. Tidak hanya itu, kami juga turut mewujudkan komitmen kami dalam mendukung UMKM dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi, salah satunya adalah melalui program SCORE FLS untuk UMKM naik kelas,” kata Riezky.
Sementara itu, menurut Nina Septina, UMKM harus lebih aktif mengikuti berbagai kegiatan dalam mendorong pengetahuan dalam berbisnis.
“Kegiatan pembelajaran seperti yang dilakukan pada hari ini harus secara regular diikuti oleh UMKM yang ingin berkembang. Namun, yang perlu diperhatikan adalah UMKM wajib mengimplementasikan ilmu yang telah didapat, agar pembelajaran yang dilakukan tidak sia-sia,” kata Nina.
Dewi Amoe sebagai alumni dari program yang serupa mengakui bahwa dari sejumlah pelatihan yang diikut SCORE FLS menjadi salah satu program yang paling berdampak untuknya.
“Program SCORE FLS ini sangat berbeda dari sejumlah program yang saya ikuti, coach-nya yang berasal dari dosen memberikan pemahaman yang jelas dan tidak menggurui, serta modul yang diajarkan lebih berguna bagi saya untuk diimplementasikan dalam bisnis yang saya jalankan,” tutur Dewi.
Dari sudut pandang Danny Syarief, kebanyakan UMKM saat ini mempertahankan cara lama dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut yang membuat banyak para pelaku UMKM menjadi tidak berkembang.
“Pelaku UMKM itu salah satu penyakitnya adalah bertahan di zona nyaman. Enggan berubah dan cenderung mempertahankan cara lama. Sementara itu, dunia terus berubah, perilaku pasar juga berubah, kita harus
mampu beradaptasi dengan terus mengasah pengetahuan kita agar bisnis kita dapat bertahan dan terus berkembang,” jelas Danny, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).
Acara tersebut mendapatkan banyak respon positif dari para peserta yang turut aktif dalam sesi tanya jawab yang dilakukan. Sejumlah peserta berharap bisnisnya dapat bertumbuh dengan mempelajari setiap ilmu yang nantinya akan didapatkan melalui SCORE FLS ini.***
Editor: denkur