“Sejak bulan Maret kemarin (tahun 2019) sampai akhir tahun, penjualan masih sekitar 30 persen. Tahun sekarang (2020), malah turunnya makin anjlok, tinggal 20 persen,” ujar Aceng.
DARA| BANDUNG- Sejak pandemi Covid-19, usaha Rumah Crispy milik Aceng Kodir (50) anjlok drastis. Hingga kini, penjualan berbagai macam varian keripik singkong crispy khas “made in” Aceng, hanya mampu bertahan sekitar 20 persennya jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Sejak bulan Maret kemarin (tahun 2019) sampai akhir tahun, penjualan masih sekitar 30 persen. Tahun sekarang (2020), malah turunnya makin anjlok, tinggal 20 persen,” ujar Aceng, saat ditemui di kediamannya sekaligus tempat produksi crispy singkong di Desa Batujajar Barat, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (7/2/2020).
Usaha memproduksi keripik singkong yang dikelolanya sejak tahun 2009 itu, mengalami pasang surut. Namun, tidak separah kondisi sekarang.
Biasanya, menghadapi tahun baru merupakan saat yang dinanti-nantikan. Permintaan barang, lumayan banyak meski sedikit terkendala dengan kondisi cuaca.
Untuk memproduksi keripiknya, ia memanfaatkan sinar matahari. Karena proses keripik harus dijemur sampai kering.
Justru awal tahun sekarang, ia sudah tidak lagi memproduksi keripik singkong yang rasanya super renyah ini. “Per Januari tahun ini, hanya seminggu memproduksi. Karena nggak ada pesanan dalam partai besar,” ungkapnya.
Adapun pesanan yang diterimanya hanya dalam partai kecil saja. Padahal Rumah Crispy, biasanya kebanjiran pesanan dari sejumlah pelanggannya yang berada di berbagai wilayah di Indonesia.
“Paling-paling yang pesan per orangan saja, baik yang datang kesini langsung atau via online melalui medsos ,” ucapnya lagi.
Kondisi tersebut, cukup berat dihadapinya. Bukan hanya saat ini saja, namun ke depanpun menjadi beban pikiran. Persoalan permodalan, salah satu yang membebani pikirannya selama ini.
“Modal yang ada sudah tergerus oleh kebutuhan hidup sehari-hari. Jadi kalaupun bangkit lagi, ya kita butuh modal lagi,” keluhnya.
Ia berharap pemerintah bisa memberikan solusi bagi para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak dari pandemi Covid-19. “Kondisi kita memang cukup memprihatinkan. Saya berharap pemerintah bisa mencari solusi, agar kita bisa ke luar dari persoalan ini,” pungkas Aceng .
Editor : Maji