“Untuk PDP yang masih menjalani perawatan di dua rumah sakit sebanyak 26 orang dengan kondisi mulai membaik. Kami masih menunggu hasil swab beberapa orang lainnya sebelum diperbolehkan pulang,” kata dr Yusman Faisal.
DARA | CIANJUR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat kondisi pasien dalam pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan di rumah sakit di Cianjur, mulai membaik dan beberapa orang di antaranya segera pulang karena kondisi kesehatannya sudah kembali normal.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, beberapa orang pasien tersebut sudah dilakukan rapid dan swab test dengan hasil negatif.
“Untuk PDP yang masih menjalani perawatan di dua rumah sakit sebanyak 26 orang dengan kondisi mulai membaik. Kami masih menunggu hasil swab beberapa orang lainnya sebelum diperbolehkan pulang,” kata Yusman kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020).
Sedangkan PDP yang meninggal, ungkap Yusman, bertambah menjadi 7 orang atas nama Ny S (49) warga Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, yang diduga memiliki penyakit penyerta kronis. Pasien meninggal setelah dilakukan rapid test dan sempat diambil swab untuk diperiksa karena sempat menunjukan gejala sesak nafas dengan suhu tubuh tinggi.
Sebelumnya pasien sempat menjalani perawatan di ruang Isolasi RSUD Cimacan, setelah dinyatakan sehat sempat diizinkan pulang namun tetap menjalani isolasi di rumah. Selang beberapa hari kondisi Ny S kembali menurun dan dibawa ke rumah sakit yang sama.
“Informasi pasien meninggal selang beberapa jam setelah mendapat penaganan tim medis RSUD Cimacan, sempat kembali dilakukan rapid test dengan hasil sama negatif. Untuk hasil swab masih menunggu. Pasien meninggal karena penyakit yang diderita cukup kronis,” katanya.
Sementara orang dalam pemantauan. (ODP) yang diperkirakanan akan terus bertambah seiring bertambahnya pemudik yang pulang kampung ke Cianjur karena longgarnya pemeriksaan di perbatasan, sehingga memudahkan siapa saja untuk melintas dengan dalih mudik. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk mudik.
“Saya juga bingung pemeriksaan katanya diperketat tapi laporan yang kami dapat dari posko di desa jumlah pemudik terus bertambah. Bagi mereka yang sudah terlanjur pulang wajib lakukan isolasi sampai tuntas agar tidak membawa dan menyebarkan virus berbahaya,” pungkas Yusman.***
Editor: Muhammad Zein