Kongres PSSI 2019 diwarnai perdebatan sengit, khususnya terkait tatacara pemilihan ketua umum. Buntutnya, sembilan calon mendeklarasikan 10 pernyataannya, dan lima calon diusir
DARA | JAKARTA – Kongres PSSI 2019 ricuh. 11 calon ketua umum menilai ada yang tidak wajar dalam penyelenggaraan kongres. Buntutnya, terjadi pengusiran yang dialami lima calon.
Kongres PSSI 2019 itu berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Ada sembilan nama yang maju menajdi calon Ketua Umum PSSI yakni, Fary Djemy Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Octavianus, Rahim Soekasah, Arief Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong dan Sarman El-Hakim.
Namun, langkah mereka tidak berjalan mulus. ‘Ya itu tadi, mereka menilai ada kejanggalan dalam proses pemilihan ketua umum hingga akhirnya mereka mendeklarasikan 10 pernyataan, diantaranya mereka mengatakan PSSI tidak melakukan sosialisasi tata cara pemilihan di kongres.
Juga tidak ada medium antara calon ketua dengan pemilik suara untuk menyampaikan visi dan misi mengingat debat terbuka yang dijadwalkan Komite Pemilihan (KP) dibatalkan sepihak.
Selain itu menurutnya ada indikasi kuat ‘operasi senyap’ dari beberapa oknum Exco PSSI untuk memenangkan salah satu calon ketua di kongres. Bahkan, tercium aroma kental permainan uang antara salah satu calon ketum dengan pemilik suara.
“Jika sudah begini, maka federasi kita, PSSI dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan dalam kondisi bahaya. Akan makin parah jika tidak ada perbaikan untuk menuju perubahan,” sebut Fary sebagai juru bicara dalam konferensi pers di Fx Senayan, dilansir CNNIndonesia, Sabtu (2/11/2019).
Forum sembilan calon ketua PSSI mengimbau kepada FIFA untuk mengobservasi kongres supaya berjalan sesuai dengan harapan semua pihak. Pemerintah juga diminta membuka mata untuk mengawal dan mengawasi betul gelaran KLB pada Sabtu (2/11/2019).
Sementara itu kabar terbaru, lima dari sembilan calon ketua itu diusir Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha. Mereka adalah Vijaya, Fary Djemy Francis, Yesayas Oktavianus, Sarman El-Hakim, dan Aven S. Hinelo. Sedangkan Benny Erwin, meski tidak diusir tetap memilih meninggalkan ruangan.
“Kami sebenarnya berharap di kongres dapat kejelasan. Tapi kami tidak dikasih kesempatan bicara, malah kami diminta untuk meninggalkan ruangan,” ujar Vijaya kepada wartawan.
Meski diusir dan meninggalkan ruangan kongres, namun kelima orang tersebut masih tercatat sebagai calon ketua PSSI karena belum secara resmi mengundurkan diri dalam pencalonan orang nomor satu di lembaga sepak bola tertinggi di Indonesia itu.***
Editor: denkur