Kopi Manglayang Bertahan Ditengah Covid, Seperti Ini Kiatnya

Senin, 15 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kopi Mlanglayang (Foto: detikcom)

Ilustrasi kopi Mlanglayang (Foto: detikcom)

Meski pemasaran terbatas di tingkat lokal, namun kopi adalah salah satu komoditas pertanian yang pemasarannya tetap bisa bertahan ditengah pandemi Covid-19.


DARA – Ketua Kelompok Tani Kopi Manglayang, Dadan R Wijaya bersyukur tetap memiliki pembeli di pasar lokal, karena dalam dua tahun terakhir pemasaran kopi cukuplah sulit akibat tekanan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Bahkan, mereka mengalami penurunan omset hingga 50% jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, pihaknya terus berusaha merawat kemitraan dan kerjasama dengan para pembeli lokal yang sudah terjalin sejak 2017, sehingga hingga akhir tahun ini pihaknya masih memiliki pesanan pre order hingga 50 ton.

“Alhamdulillah dalam kondisi pandemi covid-19 ini, kami merasa bersyukur karena pasar masih tetap terjaga, tahun 2021 ini pun walaupun pengaruhnya cukup besar karena kita tidak bisa menjual ke pasar global (pasar internasional), tetapi di lokal pun kerjasama dan kemitraan masih tetap terbangun,” ujar Dadan melalui sambungan telepon, Senin (15/11/2021).

Dadan mengatakan dengan banyaknya pesanan dari pasar lokal, itu bisa membantu kelompok-kelompok tani yang selama pandemi covid-19 ini tidak memiliki pasar, ia mengumpulkan hasil olahan yang masih tersisa pada kelompok-kelompok tani tersebut untuk dijual.

“Kebetulan salah satu buyer kita sudah terbangun dari 2017 dan itu yang betul-betul kita sangat rawat sekali pasarnya, kita sama-sama saling memperhatikan dalam kemitraan ini, sehingga disaat yang lain sedikit pasarnya kita masih bisa berjalan dengan strategi sama-sama saling menguatkan hingga terbangun sampai hari ini,” jelasnya.

Menurutnya, kedepan yang paling utama adalah membangun link pasar yang baru untuk kembali membangun ekonomi masyarakat dan sebaiknya dilakukan strategi pemasaran hasil olahan kopi satu pintu, dimana semua hasil olahan para kelompok tani kopi di Kabupaten Bandung dikumpulkan dan dijual melalui satu wadah.

“Kabupaten Bandung harus punya trading sendiri, sehingga kopi Kabupaten Bandung jejaknya diketahui, selama ini kan kopi Kabupaten Bandung ini seolah hilang di jejak pasar global, jadi yang harus dipersiapkan,” ujar Dadan.

Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, Dadan meminta pemerintah bisa berperan aktif melakukan pendampingan terhadap para kelompok tani kopi. Ia menilai pemerintah belum mengetahui berapa besar potensi komunitas kopi ini, sehingga selama ini peran aktif dari pemerintah masih kurang, karena hanya sebatas melakukan pembinaan tanpa melakukan pendampingan dalam konteks perdagangannya.

“Jadi seolah-olah kami sebagai kelompok itu berdagang sendiri-sendiri walaupun ada pembinaan, tetapi kan seharusnya pembinaan tidak hanya selesai di pembinaan,” katanya.

Ia berharap kedepan pemerintah bisa membantu dalam konteks pemasaran dan perdagangannya, sehingga pemkab Bandung harus menjadi jaminan untuk terjadinya transaksi jual beli antara pengolah dan buyer agar ada nilai kepercayaan.

Disamping itu, Kabupaten Bandung juga masih miskin dengan tekhnologi permesinan dalam pengolahan kopi, sehingga itu berpengaruh terhadap konsistensi kuantitas dan kualitas kopi.

“Disinilah peran serta pemerintah harus terus mendampingi kami agar kekurangan di bidang tekhnologi ini yang harus dipersiapkan sebagai jaminan konsistensi kuantitas dan kualitas itu tadi,” ujarnya.

Kelompok Tani Kopi Manglayang sendiri, menurut Dadan sudah berdiri sejak 2011 dengan luas lahan garapan seluruhnya mencapai 750 hektar yang berada di kawasan perhutani, dalam sekali musim panen pihaknya bisa menghasilkan minimal 562 ton kopi dalam bentuk cherry dan sekitar 150 ton dalam bentuk greenbean.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Cek Disini, Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2024-2025
Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri
Disparbud Jabar Pastikan Pekan Kebudayaan dan Pembinaan SDM di Kawasan Wisata Tetap Berjalan
Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan
Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar
Mengawali Tugasnya, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail Hadiri Sartijab Gubernur Jawa Barat
Pesan Presiden Prabowo buat Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat: Layani Segera Masyarakat
Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:35 WIB

Cek Disini, Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2024-2025

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:21 WIB

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:07 WIB

Disparbud Jabar Pastikan Pekan Kebudayaan dan Pembinaan SDM di Kawasan Wisata Tetap Berjalan

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:27 WIB

Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:17 WIB

Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar

Berita Terbaru


PSSI akhirnya melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20.(Foto: PSSI)

HEADLINE

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Feb 2025 - 15:21 WIB