Hampir semua identitas korban Awan Panas Guguran (APG) erupsi Gunung Semeru sulit diidentifikasi, kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati.
DARA – Hinga hari ini jumah korban mencapai 43 orang. Diantaranya masih dalam proses identifikasi di rumah sakit.
“Namun hampir semua identitas korban APG masih sulit diidentifikasi,” kata Indah Amperawati seperti dikutip dara.co.id dari Republika, Jumat (10/12/2021).
Menurutnya, sidik jari korban yang belum teridentifikasi rusak, sehingga diperlukan teknik-teknik lain yang dilakukan oleh tim Forensik Polri. Akibatnya proses identifikasi korban meninggal dunia masih berlangsung hingga sekarang.
Disebutkan juga Tim Forensik Polri akan terus melakukan upaya dalam menemukan identitas korban. Mereka terus bekerja keras melakukan apapun yang terbaik untuk mengenali korban meninggal yang ditemukan.
Di samping itu, lanjut Indah Amperawati, Tim SAR gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian korban hilang akibat bencana APG Gunung Semeru.
Evakuasi terus berlangsung setiap hari dan biasanya berakhir sampai pukul 17.00 WIB.
“Ketika cuaca tidak memungkinkan lagi, Tim SAR dan relawan berhenti berkerja,” ujarnya.
Masih dikutip dari Republika, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, korban meninggal akibat Semeru tercatat ada 43 orang hingga Kamis (9/12).
Kemudian 104 orang mengalami luka yang di antaranya 32 orang luka berat dan 82 orang luka sedang serta ringan. Sebagian besar korban erupsi mengalami luka bakar.
Untuk saat ini, para warga yang terluka masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Lumajang. Lokasi-lokasi tersebut antara lain RSUD dr. Haryoto, RS Bhayangkara Lumajang dan RS Pasirian. Kemudian juga dirawat di Puskesmas Penanggal, Puskesmas Candipuro, dan beberapa puskesmas lainnya.
Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas. Guguran ini dilaporkan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro telah melaporkan adanya getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas. Hal tersebut teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500 hingga 800 meter. Pusat gugurannya berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Editor: denkur