DARA | BANDUNG – Kebutuhan telur di Kota Bandung saat ini mencapai 125 ton per hari. Sedangkan konsumsi telur warga sekitar 21,38 kilogram per kapita per tahunnya. Sementara kebutuhan susu 16,75 ton per hari dengan konsumsi 34,97 liter per kapita per hari.
“Saya minta itu harus terpenuhi. Koordinasi denga dinas terkait sehingga tidak terjadi kekosongan stok telur dan susu,” kata (Plh) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, dalam pelincuran Gerakan Minum Susu (Gerimis) dan Makan Telur, di Batalyon Arhanudri Kodam lll Siliwangi, Jalan Ambon, kemarin.
Gerakan tersebut, sebagai ajakan dari pemerintah kepada sekolah agar para siswanya gemar makan telur dan minum susu. Peluncuran gerakan ini melibatkan 1.000 lebih siswa dari lima SD, yakni SD 113 Banjarsari, SD 5 Merdeka, SD 008 Emong, SD 001 merdeka, dan SD Soka.
Ia berharap Gerimis dan makan telur dan minum susu ini asupan gizi anak-anak di Kota Bandung lebih merata. “Asupan gizi anak-anak di Kota Bandung harus terpenuhi, sehingga mengurangi risiko tingginya angka stunting.”
Menurut dia, tujuan gerakan itu untuk menyosialisasikan kepada orang tua agar lebih apik dalam memberikan asupan makanan kepada anak-anaknya. Selain itu, gerakan tersebut untuk mencegah stunting di Kota Bandung.
“Karena di usia 7-13 tahun ini justru masa pertumbuhan yang ada risiko stunting. Kalau asupan gizinya baik, anak-anak kita akan sehat,” ujar dia.
Agar kebutuhan telur dan susu terpenuhi, Yana meminta dinas terkait saling kordinasi.Menyosialiasaikan gerakan ini dengan dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
“Jika sosiaslisasi ternyata konsumsinya tinggi, maka suplai bareng harus terpenuhi. Dinas Pangan dan Pertanian dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian harus berkoordinasi juga dengan PD Pasar untuk suplai kebutuhan,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan