DARA|BANDUNG –Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan bantuan kepada Pemkot Bandung berupa kajian pengembangan sarana baru koridor Bus Rapid Transit (BRT). Rencananya sebanyak 15 bus akan melayani koridor yang kajiannya akan dibuat oleh Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).
Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana usai penandatangan komitmen kerja sama Pengembangan Angkutan Umum Massal Pilot Project Sutrinama (Indonesia Sustainable Urban Transport Program ) dan Indonesian BRT (Bus Rapid Transit) Corridor Development Project antara Kemenhub dengan empat provinsi dan dua kota di Indonesia, termasuk Jawa Barat, di Semarang, Rabu (9/1/2019).
Yana mengungkapkan, bantuan kajian koridor BRT merupakan lanjutan bantuan hibah 15 unit bus dari Kemenhub yang diterima Kota Bandung 19 Desember 2018. “Hari ini ada memorandum of understanding untuk pengembangan satu koridor. Insya Allah tahun ini bisa berjalan,” katanya.
Saat ini, lanjut Yana, Kota Bandung sudah memiliki empat koridor dengan 40 bus BRT. Sedangkan koridor tamba yang masih dalam tahap kajian dan direncanakan sebanyak 15 bus bantuan dapat beroperasi jika koridornya telah siap. “Insya Allah kita akan terus kembangkan lagi setiap tahunnya. Semoga untuk koridor baru bisa cepat selesai kajiannya sehingga bisa langsung operasional.”***
WAKIL Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, menandatangani komitmen kerja sama Pengembangan Angkutan Umum Massal Pilot Project Sutrinama (Indonesia Sustainable Urban Transport Program ) dan Indonesian BRT (Bus Rapid Transit) Corridor Development Project antara Kementerian Perhubungan dengan Provinsi Kepulauan Riau, Kota Batam, Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Patra Jasa Semarang, Rabu (9/1/2019)..