Pecoblosan Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Komisi Pemilihan Umum (KPU) gelar konsolidasi persiapan penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
DARA | Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengatakan, konsolidasi ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya memitigasi potensi masalah yang akan terjadi dalam tahapan pemilu.
Perlu meminimalisir faktor penyebab PHPU, mencari isu topik yang akan menjadi celah lalu diindetifikasi bersama, diskusikan dan dicarikan solusi.
“Apapun yang terjadi harus dihadapi. Oleh karena itu saya menyampaikan kepada teman-teman untuk melakukan penyegaran membaca (kembali) Undang-undang pemilu, PKPU tentang pemungutan dan penghitungan suara, daftar pemilih, dan tata kelola logistic,” ujar Hasyim.
Hasyim juga mengatakan, jajaran KPU diminta tetap menjaga integritas, profesionalitas, akuntabilitas dan transparansi serta berkomitmen ikut mencatatkan keberhasilan Pemilu Tahun 2024.
Sementara itu, anggota KPU Parsadaan Harapan berpesan agar jajaran KPU tetap solid dan saling mengingatkan.
“Khusus untuk KPU provinsi agar memetakan dan memitigasi KPU kabupaten/kotanya masing-masing dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait,” ujarnya.
Selanjutnya anggota KPU yang lain yakni Betty Epsilon menilai saat ini waktunya Divisi Hukum menyiapkan diri, menyiapkan data dan informasi sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk menghadapi PHPU.
Yulianto Sudrajat menambahkan di tengah kesibukan divisi hukum menyiapkan diri menghadapi potensi PHPU, Divisi Logistik tetap focus menuntaskan tanggung jawab di 13 hari ke depan.
Lalu, Mochammad Afifuddin meminta Divisi hukum menjadi garda terdepan dalam menghadapi PHPU.
Divisi yang dibawahinya ini menurutnya juga mampu menguasai setiap kejadian di setiap tahapan.
“Oleh karena itu pentingnya divisi hukum disetiap tahapan,” kata Afif, seperti dikutip dari situs resmi KPU, Sabtu (3/2/2024).
Editor: denkur