KUALIFIKASI PIALA DUNIA Kecoh China, Sudahi Al Kaf

Senin, 14 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

“Berpura-pura terluka, membuat lawan tidak merasa terancam. Membuat musuh, tidak ‘ngotot”. Strategi yang disebut “masuk ke jebakan dan menjadi umpan” ini. Sering mengecoh lawan.
Sun Tzu, ahli strategi perang Tiongkok kuno dari Kerajaan Wu (Provinsi Jiangsu sekarang), di samping jenderal besar, juga banyak menulis tentang strategi perang. Seperti halnya Socrates dan Democritus, Sun Tzu juga seorang filsuf.
Buku karya Sun Tzu (544 SM-496 SM), “Sun Zi Bing Fa”, banyak menginspirasi pemimpin dunia memenangkan peperangan. Seberat apa pun perjuangan, dengan strategi yang kemudian diterjemahkan sebagai “Art of War”. Akhirnya bisa mengungguli lawan.
Jenderal Douglas McArthur (PD II), Mao Ze Dong (Long March China 1949), Napoleon (Revolusi Perancis), Vo Nguyen Giap (Vietnam mengalahkan AS 1975), mengadopsi buku Sun Tzu. “Seni Berperang”. Mereka semua, mengecoh lawan.
Timnas Indonesia yang ‘terluka’ oleh ‘moral hazard’ (niat jahat) wasit Oman, Ahmed Al-Kaf. Tidak boleh larut. Kekesalan jangan berlanjut menjadi akut. Kesal secara “sustainable” (berkelanjutan), akan melahirkan titik kulminasi anti-klimaks, yang prematur.
Masih ada tujuh pertandingan lagi. Dengan empat ‘home’ (tuan rumah), dan tiga ‘away’ (tandang). Tanpa bercermin pada kemampuan teknik pemain, probabilitas menang ‘home’. Jauh lebih dominan, ketimbang saat pertandingan ‘away’ (tandang).
Lupakan perilaku ‘buruk’ dan tak terpuji wasit Ahmed Al-Kaf. Yang sebelum pertandingan pun, sudah diduga ingin punya ‘moral hazard’. Niat buruk.
Penunjukkan wasit dalam regional yang sama, sesama negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) yaitu: Qatar, Bahrain, Oman, Arab Saudi, Kuwait, UAE, sesungguhnya tidak pada tempatnya, di pertandingan se-kompetitif pre-World Cup.
Indonesia “marah” dan sumpah serapah, wajar! Keteledoran Ahmed Al-Kaf, sangat ‘porno’, dan ‘talanjang’. Dalam gaya bahasa sastra Indonesia, bisa kita sebut ‘Pleonasme’. Memperjelas hal yang sudah jelas.
Entah ini ide siapa? Moral Hazard siapa? Perilaku dan keputusan-keputusan pengadil, menjadi ‘Pleonasme’ atau mempertegas kecurigaan tadi. Jejak digital, “pure original”. Tak bisa diselingkuhi.
FIFA dan AFC akan dengan mudah menilainya. Badan sepak bola dunia dan Asia itu, harus menonton ulang. Untuk berhati-hati memberikan tanggung jawab kepada wasit yang berbahaya bagi kemajuan perkembangan sepak bola (Asia dan dunia).
Untuk Timnas Indonesia, luka dan kemarahan ini, sudah cukup! Saya yakin Ahmed Al-Alkaf telah menonton ulang pertandingan Indonesia-Bahrain. Al-Kaf juga sudah membaca (bukan hanya Indonesia), cercaan dunia. Bisa jadi, dia pun menyesali dan tak menyangka sejauh ini.
Besok lusa (15 Oktober), Timnas akan melakukan “matchday” ke-4, dari 10 “matchday” yang akan dilakoni. Persiapan dan kebugaran Jay Idzes-Mees Hilgers-Rizky Ridho dkk, tentu juga telah pulih.
Apalagi, selepas “matchday” ke-3 dengan Bahrain (10 Oktober), Timnas Indonesia langsung terbang ke Qingdao (China) dini hari itu juga. Dengan pesawat carter.
Sementara China menggunakan pesawat komersial dari Adelaide (Australia) via Beijing, lalu Qingdao. Waktu reaksasi Indonesia jauh lebih baik.
China yang kelah 1-3 pada “matchday” (10 Oktober) di Adelaide Oval Stadium, punya obsesi untuk meraih tiga poin pertama melawan Indonesia. Indonesia, China anggap sebagai pelampiasan tiga kekalahannya yang menyakitkan.
Dengan “line up”: Wang Dalei, Hu Hetao, Lei Li, Xie Wenneng, Li Yuanyi, Wei Shihao, Zhang Yuning, dan dua pemain naturalisasi: Fernadinho (Brasil), dan Tyas Browning, China akan ‘mengamuk’ dikandangnya. China paham Timnas Indonesia tengah terluka oleh perilaku Ahmed Al-Kaf yang tidak fair.
Tiga kali draw (dua dikandang lawan, satu di kandang sendiri), bukanlah hal buruk. Tiga poin, dari tiga pertandingan. Dengan: Arab Saudi, Australia, dan Bahrain: masing-masing baru merebut empat poin. Dalam kalkulasi “home and away”, kita masih lebih baik.
Dalam hitungan matematika, dari sisa tujuh pertandingan. Indonesia bisa menang ‘home and away’ terhadap China, menang ‘home’ lawan Bahrain. Lalu sekali kalah lawan Jepang (away), dan tiga kali lagi draw lawan: (Australia/away), Arab Saudi (home), dan Jepang (home).
Maka, jumlah 15 poin, sudah cukup untuk mengantarkan Timnas Indonesia maju ke putaran ke-4, bersama lima tim rangking 3-4 (Group ABC) lainnya.
Boleh kita menganalisa, satu probabilitas Jepang. Jepang yang kini perkasa sendirian di urutan teratas (9 poin), diperkirakan hampir pasti lolos langsung ke (AS-Kanada-Meksiko) di putaran ke-3. Pertandingan “matchday” ke-5 hingga akhir tahun ini, akan memberi Jepang 15 poin.
Saya optimistis, Jepang akan memberikan “karpet merah”, membantu lolosnya Timnas Indonesia pada “matchday” ke-10 (terakhir), pertengahan Juni 2025. Karena Jepang punya historical mendalam, terhadap Indonesia.
Dengan cara “fair play”, Jepang bakal menurunkan full pemain ‘substitute’ (cadangan), yang membuat pertandingan bisa natural lebih berimbang. Tentu dengan catatan, Indonesia bermain optimal. Karena, kualitas Jepang (inti dan cadangan), gap-nya tidak terlalu jauh.
Kita tetap optimistis, pertandingan ‘away’ Indonesia versus China akan seru. Berharap Indonesia terus “terluka”, dan telah melewati masa puncaknya, Timnas China berupaya untuk menang.
Tak ada bencana yang lebih besar, daripada meremehkan musuh. Lao Zi, filsuf China yang hidup hampir sezaman dengan Sun Tzu (570 SM), mengingatkan manusia. Timnas Indonesia, harus pura-pura terluka untuk mengelabui Timnas China.
Pikiran yang tenang, mampu menguasai ketidaksabaran. Otak yang dingin, dapat menaklukkan emosionaitas. Timnas Indonesia, akan menang melawan China, Selasa (15 Oktober).

Berita Terkait

Cek Disini, Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2024-2025
Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri
PP Inkado Gelar Workshop ‘Empowering 2025’ Tingkatkan Kualitas Pelatih
Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok
Jelang Piala Asia U-20 2025, Indra Sajfri Matangkan Strategi Pemain
Munculnya Permenpora Jangan Mengganggu Pembinaan Atlet
Inilah Besarnya Bonus Atlet Kontingen PON XXI dan PEPARNAS XVII 2024 Jabar
Atlet Berprestasi Jawa Barat Terima Penghargaan dan Uang Kadeudeuh
Berita ini 73 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:35 WIB

Cek Disini, Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2024-2025

Minggu, 23 Februari 2025 - 15:21 WIB

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Selasa, 18 Februari 2025 - 15:14 WIB

PP Inkado Gelar Workshop ‘Empowering 2025’ Tingkatkan Kualitas Pelatih

Rabu, 12 Februari 2025 - 17:03 WIB

Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok

Minggu, 9 Februari 2025 - 14:09 WIB

Jelang Piala Asia U-20 2025, Indra Sajfri Matangkan Strategi Pemain

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB