Kumpulkan Kepala Daerah, Pj. Gubernur Jabar Bahas Kasus DBD

Senin, 25 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin . (Foto: dok/dara)

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin . (Foto: dok/dara)

“Jadi yang kita tekankan adalah Bagaimana menekan kematian dan juga menekan kasus, tapi paling utama menekan kasus yang meninggal ini,” jelasnya.


DARA| Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengumpulkan para bupati dan wali kota di Jabwr untuk membahas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (25/3/2024).

Bey mengumpulkan para kepala daerah untuk mencari solusi atas meningkatnya kasus kematian akibat DBD di Jawa Barat dalam kurun enam hari kemarin. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat dari Januari-25 Maret 2024, ada 105 orang meninggal akibat DBD.

Sementara, total kasus yang tengah dirawat di rumah sakit Jawa Barat ada sebanyak 11.729 kasus.

“Meminta seluruh kepala daerah, wali kota dan bupati untuk lebih turun ke lapangan untuk bersama sama masyarakat melakukan gerakan pembersihan sarang nyamuk dan kesiapan Kesehatan juga disiapkan NS1,” ujar Bey.

NS1 adalah alat yang dapat mengetahui secara cepat pasien positif DBD atau tidak. Bey menegaskan, pemerintah kabupaten dan kota harus bisa menekankan kenaikan kasus, terutama angka kematian yang kini sudah mencapai 105 orang selama tiga bulan di 2024.

“Jadi yang kita tekankan adalah Bagaimana menekan kematian dan juga menekan kasus, tapi paling utama menekan kasus yang meninggal ini,” jelasnya.

Untuk penanganan tingkat provinsi sendiri, Bey memastikan, akan melakukan berbagai upaya agar kasus DBD serta angka kematian bisa ditekan hingga beberapa bulan ke depan. Koordinasi dengan Kementrian Kesehatan untuk mencarikan solusi, dikatakannya sudah dilakukan.

“Kami masih berusaha menekan kasus penyebarannya peningkatannya dengan lebih masif lagi gerakan untuk melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan 3M plus,” kata dia.

Sementara, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementrian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi mengatakan, pihaknya siap membantu dalam memberikan beberapa logistik untuk penanganan DBD. Menurutnya, kasus DBD di Jawa Barat tergolong tinggi se-Indonesia.

“Kami sudah mengalokasikan bebrapa logistik yang penting, seperti NS1 itu kita siapkan cukup banyak untuk di Jabar. Karena memang penduduk Jabar paling banyak dan resikonya di Jabar itu termasuk yang tinggi jadi memag harus kita mitigasi,” kata dia.

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Pemkab Sukabumi Siap Sukseskan Program Tiga Juta Rumah Warga Berpenghasilan Rendah
Jelang Ramadan, Ketersediaan Bahan Pokok dan Harga di Cirebon Stabil
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Tentukan Awal Ramadan, MUI Gelar Sidang Isbat Jumat 28 Februari 2025
Jelang Ramadan, Polresta Cirebon Gencarkan Razia Miras
Polisi Gerebek Rumah Penimbun Solar Subsidi di Indramayu, Ribuan Liter Solar Diamankan!
Pemkab Cirebon Salurkan Bantuan dan Dorong Kesetaraan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas
Wabup Sukabumi: jangan Fokus Soal Perbedaan PNS dan PPPK
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 26 Februari 2025 - 17:52 WIB

Pemkab Sukabumi Siap Sukseskan Program Tiga Juta Rumah Warga Berpenghasilan Rendah

Rabu, 26 Februari 2025 - 16:17 WIB

Jelang Ramadan, Ketersediaan Bahan Pokok dan Harga di Cirebon Stabil

Rabu, 26 Februari 2025 - 15:55 WIB

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 15:43 WIB

Tentukan Awal Ramadan, MUI Gelar Sidang Isbat Jumat 28 Februari 2025

Rabu, 26 Februari 2025 - 15:33 WIB

Jelang Ramadan, Polresta Cirebon Gencarkan Razia Miras

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

HEADLINE

Jelang Ramadan, Polresta Cirebon Gencarkan Razia Miras

Rabu, 26 Feb 2025 - 15:33 WIB