Penerimaan Peserta Didik Baru tahun ajaran 2020/2021 banyak mendapat aduan dari orang tua siswa. Tak hanya itu hampir 38.400 kuota PPDB tidak terpenuhi.
DARA | BANDUNG – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mencatat, sebanyak 381.000 pendaftar dengan kuota 283.000 dan yang lulus PPDB sekitar 245.000 kursi.
Menurut Kepala Disdik Jabar, Dedi Supiandi, jika dilihat antara perbedaan yang melebihi dari kuota tetapi yang diterima dibawah kuota. Hampir seluruh pendaftar dengan pola daring dan pola online yang tertuju ke satu titik tidak ada komunikasi sehingga mengakibatkan informasi tidak berjalan dengan baik.
“Jadi dia tidak ada komunikasi, tidak ada saling memberikan informasi sehingga tertuju pada salah satu setelah yang dia memang menginginkan sekolah itu, kesitu saja,” kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).
“Disini ada beberapa terjadi sekolah yang kosong, dari yang terendah saya lihat tidak mencapai kuota bahkan saya lihat yang tidak mencapai kuota hampir yang mencapai kuoya di 57 persen,” tambahnya.
Dedi juga menjelaskan, adanya fenomena yang terjadi seperti ketika siswa memilih satu jurusan, maka tertuju kesatu jurusan tertentu untuk. Misalkan, lanjut dia, ada jurusan perhotelan, administrasi, jurusan logistik, siswa tersebut memilih perhotelan sedang kan jurusan logistik kosong.
Namun begitu, Ia mengaku, bahwa kejadian seperti merupakan dampak dari kurang biasanya menggunakan sistem baru dan pola pendaftaran online di era Pandemi Covid-19. Meski begitu, MPLS berjalan dengan baik, dan akan melakukan proses pembelajaran sesuai dengan AKB.
“Itu untuk PPDB sehingga Ini adalah bagian setelah PPDB ini kemarin berlangsung MPLS, dimasa ini sampai dengan nanti cara belajar kedepan sesuai dengan AKB itu adalah pola pembelajaran yang melalui daring,” pungkasnya.***
Editor: denkur