Kurangi Kemacetan di Kota, Delman akan Dijadikan Alat Transportasi Khusus di Jalur Wisata

Selasa, 14 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Transportasi tidak bermotor seperti andong atau delman rencananya akan diarahkan khusus untuk jalur menuju objek wisata guna mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan Garut (Foto: Andre/dara.co.id)

Transportasi tidak bermotor seperti andong atau delman rencananya akan diarahkan khusus untuk jalur menuju objek wisata guna mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan Garut (Foto: Andre/dara.co.id)

Kehadiran transportasi tidak bermotor seperti beca, andong atau delman disinyalir sebagai salah satu indikator terjadinya kemacetan lalu lintas di sejumlah jalur strategis di wilayah perkotaan Garut.


DARA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengatakan dalam aturannya untuk kendaraan non bermotor seperti delman tidak diperbolehkan memasuki area atau kawasan potensi kemacetan seperti wilayah perkotaan Garut dan sekitarnya.

“Makanya kami akan melakukan upaya penertiban dan pembinaan terhadap mereka, termasuk guna mengantisipasi masuknya kendaraan tradisional itu ke sejumlah ruas jalur baru” ujarnya, Selasa (13/9/2021).

Kendati demikian, terang Aah, keberadaan transportasi tradisional itu perlu dikelola dengan baik agar memberikan keuntungan bagi pelaku usaha transportasinya.

Menurut Aah, pihaknya sudah memiliki rencana bahwa kendaraan tradisional seperti andong atau delman tersebut akan diarahkan khusus untuk jalur menuju objek wisata.

“Akan lebih efektif jika andong atau delman ini menjadi bagian kendaraan tradisional, khusus melayani wisatawan menuju sejumlah objek wisata, terlebih bisa menambah daya tarik objek wisata di Garut,” ujarnya.

Aah menyebutkan, pihaknya juga berencana untuk membuat kartu identitas atau keanggotaan bagi pemilik delman untuk memudahkan koordinasi dan pembinaan agar kegiatannya di tempat wisata sesuai dengan harapan.

“Jadi nanti mereka akan diberi tanda pengenal atau label dan akan dibuatkan keanggotaan sehingga bisa terorganisir dan mudah untuk dilakukan pembinaan,” katanya.

Selain dilakukan pembinaan, terang Aah, mereka juga akan diberi tanda peneng atau label dan akan dibuatkan keanggotaan sehingga bisa terorganisir dan mudah untuk dilakukan pembinaan.

Aah menambahkan, upaya pemanfaatan transportasi tradisional di jalur wisata itu merupakan strategi dalam menata arus lalu lintas kendaraan agar tidak terjadi kemacetan, khususnya di wilayah perkotaan Garut.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan
Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024
Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:48 WIB

Si Propam Polres Garut Bakti Sosial di Pesantren Al Bayan

Jumat, 15 November 2024 - 16:40 WIB

Antusias Pemilih Pemula Berikan Dukungan untuk Helmi Budiman di Pilkada Garut 2024

Jumat, 15 November 2024 - 16:33 WIB

Bersama PT Ajaib Windu Jaya, Lapas Garut Salurkan Bantuan dan Pelatihan bagi UMKM

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Berita Terbaru