Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti

Rabu, 20 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sidang Penilaian Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti, Buku Pendamping Pembelajaran PAI pada TK, dan Buku Ajar PAI pada PTU (Foto: Kemenag)

Sidang Penilaian Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti, Buku Pendamping Pembelajaran PAI pada TK, dan Buku Ajar PAI pada PTU (Foto: Kemenag)

Terbit ditengah minimnya sumber bacaan formal peserta didik.

DARA | Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Ditjen Pendidikan Islam Kemenag menerbitkan Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (BP).

Total ada 40 buku teks PAI dan BP yang terbit di tengah minimnya sumber bacaan formal peserta didik.

Buku ini akan digunakan untuk seluruh jenjang pendidikan mulai TK hingga Perguruan Tinggi Umum.

Mencakup nilai-nilai toleran, komitmen kebangsaan, anti kekerasan dan adaptif terhadap budaya dalam kerangka Kurikulum Berbasis Toleransi sebagaimana arahan Menteri Agama.

Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, mengapresiasi Direktur Pendidikan Agama Islam, M Munir atas keberhasilan melahirkan Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bagi peserta didik di seluruh jenjang pendidikan formal.

“Apresiasi yang tinggi atas kerja keras melakukan hal penting bagi upaya penerbitan 40 buku teks PAI yang layak dan tidak bertentangan dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945,” sebutnya dalam Sidang Penilaian Buku Teks Utama PAI dan Budi Pekerti, Buku Pendamping Pembelajaran PAI pada TK, dan Buku Ajar PAI pada PTU di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

“Buku teks ini adalah legacy yang sangat penting bagi Direktorat PAI di mana nantinya guru-guru PAI di semua jenjang pendidikan menjadi percaya diri karena memiliki buku bermuatan tepat secara substansi dan kelayakan lainnya yakni sejalan dengan prinsip-prinsip moderasi beragama sehingga patut menjadi acuan pembelajaran,” imbuh Guru Besar FISIP UIN Walisongo Semarang ini, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kemenag, Rabu (20/11/2024).

Menurut Abu Rokhmad, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyematkan pesan penting dalam Rakernas Kementerian Agama pada 15 – 17 November 2024, bahwa kurikulum merupakan sarana yang penting digunakan untuk melakukan perubahan yang positif bagi kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi
Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah
Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel
Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024
UPTQ UIN SGD Bandung Mencetak Generasi Qurani
Catatan Diskusi Paramadina: “Etika Islam tentang Perang dan Damai”
Seperti Ini Saat Santriwati Tunanetra Diwisuda Tahfizh Nasional 2024 Kategori 30 Juz
Mengaji dalam Hening, Gambaran Saat Anak-anak Tunarungu belajar Al-Qur’an Isyarat
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 13:41 WIB

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti

Senin, 16 September 2024 - 12:54 WIB

Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi

Jumat, 30 Agustus 2024 - 10:51 WIB

Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah

Rabu, 28 Agustus 2024 - 17:37 WIB

Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel

Jumat, 19 Juli 2024 - 18:44 WIB

Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024

Berita Terbaru

Menkomdigi Meutya Hafid (Foto: Komdigi)

NASIONAL

Kiprah Meutya Hafid Ciptakan Pilkada Damai

Rabu, 20 Nov 2024 - 14:16 WIB