Pemerintah Kota Sukabumi gelar Rembuk Stunting 2024, di Hotel Balcony Kota Sukabumi, Jumat (31/5/2024).
DARA | Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji hadir sekaligus mendeklarasikan komitmen publik dalam upaya penurunan prevalensi stunting.
Kusmana mengatakan, Kota Sukabumi memiliki peran dalam pencapaian target prevalensi stunting Jawa Barat, yakni dengan melakukan sejumlah strategi diantaranya, pemantauan tumbuh kembang dan kondisi kesehatan balita.
Lalu, pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal dengan sasaran ibu hamil dan balita wasting serta under weight.
Kemudian, berkolaborasi dengan berbagai sektor dalam pencegahan balita stunting baru.
Kusmana menjelaskan, intervensi spesifik tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, tetapi juga dilaksanakan oleh berbagai sektor.
“Tingkat keberhasilan program percepatan penurunan stunting ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan (intervensi sensitive), dengan proporsi dukungan sebesar 70 persen,” ujar Kusmana.
Kota Sukabumi, lanjut Kusmana, memiliki inovasi berupa sebuah aplikasi yang mengintegrasikan data balita stunting, data keluarga berisiko stunting, data ketersediaan bantuan sosial, dan data geospasial balita stunting. Aplikasi tersebut dinamakan sistem data stunting terintegrasi (siapdate).
“Berdasarkan itu rembuk stunting dan peluncuran aplikasi siapdate ini merupakan langkah penting untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan prevalensi stunting di Kota Sukabumi,” ujar Kusmana.***
Editor: denkur