Ada yang berbeda dengan kegiatan seremonial Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Barat belakangan ini. Diantara sederet pengurus, ada satu pasukan anak muda yang berseragam berpakaian necis.
DARA – Mereka yang terdiri dari remaja putra dan putri ini, berseragam warna coklat, baik celana dan ke atasannya.
Penampilan mereka dilengkapi dengan topi senada. Kehadiran mereka cukup menarik perhatian. Bertubuh proposional dengan sikap cukup elegan.
Komandan Satgas Protokol Kwarcab Pramuka KBB Rifqi Zainul Arifin menyebutkan personelnya terdiri dari 10 orang yang siap mengemban tugas mengatur keprotokolan Kwarcab Pramuka KBB.
“Kita berkeinginan ke depannya, bukan hanya menjadi bagian dari Kwarcab (Pramuka KBB) saja. Insha Allah, kita berupaya agar kedepannya untuk berkiprah menuju profesional,” ujarnya usai pelantikan Ketua Majelis Kwartir Ranting (Kwarran) Padalarang di SMKN 4, Kamis (8/4/2021).
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka KBB, Aseng Junaedi mengatakan, peran Satgas Protokol cukup dominan dalam even-even resmi Kwarcab. Mereka bertanggungjawab sepenuhnya atas sukses atau tidaknya, sebuah acara Kwarcab.
“Satgas Protokol ini, keberadaannya sangat vital bagi kita. Sebuah acara akan lebih rapih dan tertib apabila mereka yang mengaturnya,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memberikan pelatihan secara khusus tentang keprotokolan sebagai upaya meningkatkan kapasitas mereka.
Meski kegiatan seremonial Kwarcab Pramuka KBB saat ini mulai menunjukkan peningkatan, namun kata Aseng, pengetahuan dan wawasan keprotokolan mereka masih harus disempurnakan lagi.
“Kalau sudah sempurna, nanti juga bakal mendapat kepercayaan dari masyarakat. Itulah sebenarnya yang saya harapkan dengan peningkatan kafasitas mereka,” jelasnya.
Kwarcab, berkeinginan ke depannya mereka bisa mengembangkan sayap dengan membuka Wedding Organizer (WO) dan Even Organizer (EO). Hal itu, sangat memungkinkan lantaran dari segi fisik, para anggota Satgas Protokol ini cukup ideal.
“Mereka, memang harus hade gogog dan hade tagog (bagus dalam bertingkah laku dan perkataan). Kalau untuk itu, saya kira mereka sudah cukuplah,” ujar Aseng.***
Editor: denkur