Merasa kurang mendapat perhatian, sekelompok pemuda membuat wadah untuk menyalurkan minat usaha mereka. Wadah tersebut mereka namakan Lapak Primer, yang hari ini menggelar busana produk lokal.
L
ANGKAH berani dilakukan para pemuda Kabupaten Garut, Jawa Barat yang memiliki usaha. Mereka berkumpul dalam wadah Lapak Primer.
Perkumpulan pemilik brand lokal clothing itu merasa kurang mendapat perhatian. Dengan Lapak Primer, mereka berupaya mengenalkan dan menjual secara langsung produk buatan lokal.
Jujun, inisiator Lapak Primer, mengatakan, selama ini brand lokal Garut masih kalah dengan brand luar kota, seperti dari Bandung dan Jakarta. Padahal kualitas brand lokal juga bisa bersaing.
“Kami lalu bentuk Lapak Primer ini untuk menunjukkan kalau kualitas brand lokal tak kalah dari brand luar,” ucap Jujun, Jumat (4/10/2019).
Sebelum menggelar Lapak Primer, Jujun mengaku sempat membuat kegiatan khusus bagi seniman sablon, Screeprinttour di Garut. Kegiatan tersebut juga mendapat apresiasi dari sejumlah seniman sablon Indonesia.
“Lapak Primer ini jadi langkah lebih besar. Tujuannya lebih pada hasil produk lokalnya,” katanya.
Ada 49 pengusaha muda yang ikut bergabung. Selain pemilik brand clothing, ada juga yang memiliki usaha di bidang merchandise, makanan, dan minuman.
“Untuk pameran hari ini ada 29 brand lokal yang ikut ambil bagian,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa apresiasi dari pelapak dan warga yang datang ke Lapak Primer cukup positif. Ke depannya, para pengusaha clothing brand lokal Garut bisa semakin maju seiring dengan terbukanya akses menuju Kabupaten Garut,
“Nanti ada jalan tol dan kereta. Akan semakin banyak peluang untuk pengusaha muda di Garut,” katanya. ***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan