Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut gelar Lauk Sasatoan Festival (Lasato Fest) 2024.
DARA | Acara berlangsung di SOR RAA Adiwijaya, Jalan Merdeka, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/8/2024).
Menampilkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan, mulai dari gerakan sosialisasi gizi hingga pameran produk lokal.
Beragam kegiatan menarik disuguhkan, mulai dari Sosialisasi dan Gerakan 3G yang memiliki akronim Gerimis (Gerakan Minum Susu), Germatel (Gerakan Makan Telur), dan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) bersama 3000 anak.
Selain itu, juga ada Fashion Domba Kuring (Kukurilingan), Pameran Ternak, Aneka Satwa, Ikan, Bahari, dan Olahan, Lomba Pembuatan Olahan Makanan dari Ikan dan Daging, Lomba Mewarnai antar PAUD, TK, dan SD, Lomba Fotografi di lokasi event LASATO FEST 2024, Pelayanan Kesehatan Hewan (Vaksinasi Rabies dan Konsultasi), hingga Donor Darah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan bahwa Lasato Fest 2024 bertujuan mendukung upaya zero new stunting melalui kampanye Gerakan 3G, yaitu Gerakan Minum Susu (Gerimis), Gerakan Makan Telur (Germatel), dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Menurutnya, asupan gizi protein bagi anak harus diutamakan. Melalui gerakan ini, ia pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap asupan gizi anak-anaknya.
“Kegiatan ini adalah upaya lain dalam rangka melakukan edukasi kepada masyarakat, ini loh harus seperti begini, kurang lebih seperti itu,” ujarnya, Rabu (21/8/2024).
Nurdin juga mengaku terharu melihat antusiasme anak-anak yang hadir pada kegiatan hari ini. Ia memaparkan, bahwa anak-anak ini nantinya tidak boleh menurunkan generasi yang stunting.
“Ya setidaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua (dan) guru-guru, karena nanti itu kan ada gerakan makan gratis kan, itu juga konotasi seperti itu,” ujarnya.
Acara ini juga mendapat dukungan dari Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Perekonomian, Pujo Setio.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap Lasato Fest yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, festival ini tidak hanya memacu konsumsi produk lokal, tetapi juga meningkatkan nilai tambah bagi UMKM di Garut.
Pujo menilai Kabupaten Garut memiliki potensi yang tinggi, khususnya dari sisi perikanan yaitu budidaya ikan nila. Sementara dari sisi peternakan, imbuhnya, pihaknya hanya perlu mencari cara untuk meningkatkan angka konsumsi terhadap daging ayam dan telur ayam ras.
“Festival ini sangat baik sekali karena akan memacu angka konsumsi telur, kemudian juga dari sisi nilai tambahnya teman-teman UMKM ini sudah mengolah karena tidak ada lagi produksi yang tidak terserap, semua akan terserap baik dalam bentuk segar, maupun dalam bentuk olahan,” tuturnya.
Pujo meminta, agar seluruh produk perikanan maupun peternakan dapat memiliki kualitas yang terjamin, tersertifikasi, dan dipastikan kehalalannya. Selain itu, ia juga menginginkan agar produk-produk tersebut tidak hanya dipasarkan di wilayah Kabupaten Garut saja.
Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat direplikasi oleh daerah-daerah lain, sehingga Kabupaten Garut bisa menjadi trigger bagi daerah lain untuk memunculkan potensi lokal agar bisa dikenal di daerahnya sendiri, maupun provinsi dan nasional.
“Nah ini kalau seandainya semua daerah bisa mengembangkan dengan potensinya masing-masing tentunya ini akan menggerakkan perekonomian daerah masing-masing dan pembangunan daerah bisa tercapai,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang guna mewujudkan zero new stunting.
Siti menyebutkan, bahwa kolaborasi antara pemerintah dan seluruh stakeholder perlu terus ditingkatkan agar kegiatan seperti ini lebih meriah dan berdampak luas.
“Yang jelas nanti semua mulai dari aspek dari pemerintah, stakeholder segala macam harus berkolaborasi,” ujar Siti.
Di tempat yang sama, Kepala Diskannak Garut, Beni Yoga Gunasantika, menuturkan bahwa Lasato Fest bertujuan mendorong para pelaku usaha atau UMKM yang bergerak di sektor perikanan dan peternakan sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing melalui pengolahan yang menarik dan beragam.
“Dari peningkatan nilai tambah dan ekonomi daya saing tadi, pengolahan tentu ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Garut sehingga LPI (Laporan Perekonomian Indonesia) kita makin bagus ke depannya,” ujarnya.
Menurut Beni, Lasato Fest 2024 berhasil menarik lebih dari 4.000 peserta, termasuk 3.000 siswa SD dan SMP serta 750 anggota Pramuka.
Selain itu, Diskannak Garut juga menyediakan layanan kesehatan hewan, termasuk 100 vaksin rabies untuk hewan kesayangan yang dibawa oleh pengunjung.
Ia menambahkan, Diskannak Garut juga menyediakan pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan, dengan menyediakan 100 vaksin rabies, untuk hewan kesayangan yang dibawa dalam kegiatan hari ini.
“Puskeswan itu melayani hewan kesayangan, dua terkait dengan pengendalian rabies, tentu dengan penyakit-penyakit lain yang ada di peternakan baik itu pengendalian PMK, untuk lato-lato dan sebagainya,” katanya.***
Editor: denkur