Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menggulirkan program Petani dan Peternak Zilenial dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
DARA – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan melaunching program itu dengan menghadirkan 150 calon Petani dan Peternak Zilenial se-KBB di Plasa Mekar Sari Komplek Perkantoran KBB, Senin (25/4/2022).
“Program ini, merupakan program inovasi untuk mempersiapkan masa depan kaum Zilenial,” ujar Hengky, usai launching.
Menurutnya, program Petani dan Peternak Zilenial bagi warga KBB kelahiran 1997-2012 ini, berbeda dengan program lainnya.
Melalui program tersebut, Pemkab Bandung Barat mempersiapkan masa depan para generasi muda yang cerah. Bagi mereka juga, Pemkab Bandung Barat memberikan upah setara Upah Minimum Regional (UMR) serta dipersiapkan rumah cicilan.
Untuk mewujudkan program Petani dan Peternak Zilenial tersebut, pihaknya bersama sejumlah stackeholder tengah meramu langkah-langkahnya.
“Nanti kita akan buka pendaftaran, kemudian kita akan latih dulu. Setelah pelatihan, nanti bekerja sama dengan KPSBU dan pertanian, untuk magang satu bulan. Baru nanti terjun sebagi petani dan peternak Zilenial,” tuturnya.
Petani dan peternak Zilenial ini diharapkan bisa profesional, sehingga mampu membangkitkan antusiasme masyarakat.
Hengky mengatakan, jika dirinya memiliki mimpi petani dan peternak ini bisa berkembang, menjadi 10.000 orang. “Kalau saya harap regenerasi petani dan peternak ini bisa kita perbanyak. Mimpi boleh, bisa 10.000 sampai setelah jabatan saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hengky menyebutkan program ini muncul tatkala dirinya melihat kondisi riil para kaum muda yang kurang tertarik terhadap profesi tersebut. Padahal, sebagai daerah agraris, KBB cukup potensial untuk mengembangkan agro industri. Alangkah disayangkan kalau ke depannya para generasi muda hanya mengincar menjadi pekerja saja.
Memang diakuinya, kurang tertariknya generasi muda terhadap profesi petani dan peternak, lantaran image profesi itu harus mau berkotor-kotoran.
“Kita coba ubah image itu dengan membikin petani dan peternak yang keren. Biar para Zilenial berbondong-bondong menjadi petani dan peternak,” ujarnya.
Jika ditekuni, profesi tersebut justru bisa mentereng. Penghasilan mereka bisa jauh leho besar ketimbang jadi pekerja di perusahaan.
“Kita ingin ke depan kemandirian pangan kemudian juga tidak impor lagi. Harapan kita nanti mereka menjadi pahlawan atau penyelamat pangan nasional,” tutur Hengki.
Asisten 3 Ekonomi dan Pembangunan KBB, Maman Sulaiman menyebutkan, warga KBB yang telah berhasil menjadi petani dan peternak dari kalangan milenial diantarnya ada dua orang.
Yoga Herlambang, peternak kelinci milenial penduduk Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang, telah berhasil mengeskpor ternaknya ke sejumlah negara, antara lain Pilipina.
Kemudian Riki Subagja, satu daeranya berhasil menjadi petani tanaman hias dan telah ekspor ke Oakland
Sementara itu untuk bantuan petani dan peternak Zilenial ini, kata Maman, Pemkab Bandung Barat tengah mempersiapkan ternak sapi perah untuk 32 orang, kambing 9 orang, domba 13 orang, sapi potong 2 orang, ayam petelur 2 orang, puyuh 1 orang, itik 1 orang, ikan nila 10 orang, ikan gurame 3 orang dan ikan mas 2 orang.
“Kita berharap, sesuai ucapan Bapak Gubernur, untuk kaum Zilenial ini walaupun tinggal di desa, namun bisnisnya bisa mendunia,” ujarnya.
Editor: denkur