DARA | SURABAYA – Muncul fenomena menakjubkan. Air laut di bawah jembatan Surabaya- Madura (Suramadu) seperti terbelah. Warnanya berbeda. Itu terjadi setiap hari, namun tidak semua orang bisa melihatnya.
Lalu kenapa bisa begitu? Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya, Ady Hermanto mengatakan, benar jika potret perbedaan warna air laut terjadi di Selat Madura, di bawah Jembatan Suramadu.
Gradasi air laut di bawah Suramadu itu dikenal dengan sebutan Halocline. Itu fenomena biasa terjadi. Penyebabnya karena ada aliran muara sungai di daerah sekitar itu. Memang gradasi warna itu terjadi karena perbedaan densitas (massa jenis air) air laut.
Sepintas, lanjut Edy seperti dilansir detikcom, dua bagian laut di bawah Suramadu itu seperti terbelah. Itu terjadi karena kadar garam (salinitas) yang berbeda. “Massa jenis air laut. Ada salinitas tinggi dan ada yang tidak tinggi, sehingga air tidak bisa menyatu,” ujarnya.
Kesimpulannya, memang betul di sekitar jembatan Suramadu terjadi pertemuan antara air laut dan air tawar yang berasal dari Kalimas. “Pelabuhan Ujung Muara Kalimas kan ada di situ. Air yang keluar di situ kemudian bertemu dengan air laut yang di Selat Madura. Jadi, massa jenis air laut tidak bisa bersatu. Itulah kenapa di situ sering terjadi (Halocline),” ujarnya.***
Editor: denkur